News
Teknologi ‘Waste To Energy’ Solusinya, Prof. Mahendra: Balik ke TPA Suatu Kemunduran

DENPASAR – Masalah sampah di Kota Denpasar belum juga usai. Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu di Denpasar Timur, TPST Padang Sambian di Denpasar Barat dan TPST Tahura Ngurah Rai, Pedungan di Denpasar Selatan, yang dibangun bertujuan untuk meningkatkan layanan sanitasi di Kota Denpasar, belum juga mampu mengatasi permasalahan sampah di Kota Denpasar.

TPST Kerthalangu
Pihak kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga sudah turun langsung untuk mengecek pembangunan yang diharapkan dapat menyelesaikan tutupnya TPA Suwung yang molor dari Oktober 2022 sampai Maret 2023, yang sampai kini pernyataan itu seperti pepesan kosong.
Baliho yang sempat terpasang dengan tulisan ‘Desa Budaya Berubah Jadi Desa Baudaya’ , ‘ Kami masyarakat tidak terima janji busuk, apalagi bau busuk ‘ , pada Jumat (21/07/2023), yang diketahui terpasang di simpang empat Jalan Gemitir – Jalan Bypass Ida Bagus Mantra. Tetapi, pantauan terakhir awak media pada Sabtu 22 Juli 2023, sekitar 13.00 Wita, baliho tersebut telah lenyap.

Gubernur Koster
Gubernur Koster yang dikutip dari youtube, menyebutkan bahwa dirinya sudah memerintahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bali I Made Teja untuk meninjau kondisi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu.
“Nah kalau terkait bau di TPST saya sudah minta pak Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan cek lapangan kenapa bau,” ujarnya.
Ia juga memerintahkan apakah penyebab bau berasal dari sampah lama, sampah baru, atau justru sampah yang semestinya tak dikirim ke sana seperti di luar ketentuan yang justru masuk.
Ketika ditanya soal potensi ditutupnya TPST Kertalangu, Gubernur Koster meminta agar jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
“Kalau menghentikan operasinya saya kira hati-hati, berpikir dulu, kita butuh untuk mengolah sampah. Sekarang masa sudah dibangunkan (tempat pengolahan sampah) besar kita tolak, yang benar kan dikelola dengan baik mana yang dikelola di sana dan mana yang tidak, itu disortir,” jelas Gubernur.

Prof. Made Sudiana Mahendra, PhD.
Ditempat terpisah, menghubungi Prof. Made Sudiana Mahendra, PhD., selaku pakar lingkungan hidup menyebutkan sumber bau di TPST Kertalangu berasal dari tempat penyimpanan sementara sampah basah yang belum diolah.
” yang ditempatkan di ruang setengah terbuka, sehingga baunya menyebar ke permukiman sekitar sesuai arah angin, ” tulisnya melalui pesan elektronik.
Menanyakan edukasi tentang pengolahan berbasis sumber dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang belum maksimal, dirinya mengiyakan walau sudah terus diupayakan oleh berbagai pemangku kepentingan.
” Untuk sementara mungkin volume penerimaan sampah disesuaikan dengan kapasitas kemampuan mesin yang dimiliki dan juga luasan lahan yang tersedia, tidak mengejar target volume pengolahan sampah sesuai dengan kesepakatan kerjasama ”
Ditanya ada keinginan dari masyarakat untuk kembali ke TPA dan menutup TPST, dirinya mengatakan berarti satu kemunduran dalam sistem pemrosesan sampah, apalagi TPA dengan sistem open dumping.
*Pada sistem terbuka (open dumping), sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa ada perlakuan apapun.
Tentu air dan tanah dapat tercemar, disebabkan oleh cairan lindi dan gas metana, karbon dioksida, amoniak, hidrogen disulfida, dan lainnya. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan reaksi biokimia hingga terjadi ledakan dan kebakaran.
*Air lindi adalah suatu cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan di timbunan sampah. Cairan ini sangat berbahaya dan beracun karena mengandung konsentrasi senyawa organik maupun senyawa anorganik tinggi, yang terbentuk dalam landfill akibat adanya air hujan yang masuk ke dalamnya.

Teknologi “Waste to Energy”
” Pilihannya adalah teknologi WTE (waste to energy) yang telah terbukti berhasil menuntaskan permasahan sampah di banyak negara ”
*WTE – Sampah menjadi energi atau energi dari sampah adalah proses pembangkitan energi berupa listrik dan atau panas dari pengolahan primer sampah, atau pengolahan sampah menjadi sumber bahan bakar.
” Dari dulu sudah dikaji kemungkinan penggunaan teknologi ini untuk TPA Suwung, namun belum bisa terwujud hingga saat ini karena berbagai kendala, ” pungkasnya. (Ray)

News
Jelang Pemilu Bawaslu Jembrana Gelar Apel Siaga Pengawasan

Jembrana – Bawaslu Jembrana bersama ketua dan anggota serta Lima Belas anggota Panwaslu kecamatan (Panwaslucam) dan lima puluh satu pengawasan kelurahan desa atau yang disingkat (PKD) se kabupaten Jembrana hadir pada Apel siaga pengawasan tahapan kampanye yang digelar oleh Bawaslu Jembrana di Lapangan alun-alun kota negara, Selasa (28/11).
Apel siaga pengawasan tahapan kampanye pemilu 2024 merupakan bentuk dari kesiapan pengawas pemilu se kabupaten Jembrana untuk melakukan pengawasan, khususnya pada tahapan kampanye yang akan dimulai pada tanggal 28 november 2023 hingga 10 Februari 2024.

Ketua Bawaslu Jembrana Made Widastra saat memberikan pengarahan kepada anggota saat apel siaga pengawasan pagi tadi (28/11)
Ketua Bawaslu Jembrana Made Widiastra yang dalam kesempatannya bertindak sebagai pembina apel menyampaikan kepada seluruh jajaran pengawas pemilu se kabupaten Jembrana untuk melakukan pengawasan dengan maksimal dan memperhatikan koridor hukum yang berlaku. “lakukan pengawasan dengan maksimal, sesuai dengan amanat undang-undang no 7 tahun 2017, bahwa kita (Bawaslu) menjalankan tugas-tugas pengawasan Pemilu,” tegasnya .
Lanjut Widiastra berpesan kepada jajaran pengawas pemilu se kabupaten Jembrana, dengan mengutip pernyataan yang disampaikan oleh ketua Bawaslu RI dalam apel siaga nasional, “Disaksikan Tuhan Yang Maha Esa, saksikan rakyak Indonesia, bahwa kawan seperjuangan saya ini, saudara seperjuangan saya ini, adalah kawan-kawan yang bersedia, jangankan keringat dan air mata, bahkan harta, jiwapun jika diminta oleh Republik ini, Akan kita berikan.” Ujarnya.
Di akhir kegiatan dilakukan penandatanganan sebagai simbol untuk siap mengawasi tahapan kampanye yang dilakukan oleh jajaran pengawas Pemilu tingkat Kabupaten sampai dengan tingkat pengawas kelurahan desa (PKD).
News
Tingkatkan Karya Jurnalistik, Perwali Gelar Pelatihan Dasar

DENPASAR – Guna meningkatkan hasil karya jurnalistik, Persatuan Wartawan Bali (Perwali) menggelar kegiatan pelatihan dasar jurnalistik di Rama’s House of Noodles, Jalan Jayagiri III Denpasar Bali, pada hari Senin 27 November 2023.
Kegiatan yang dihadiri oleh 15 orang wartawan dari berbagai perusahaan media ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme wartawan anggota Perwali dalam menghasilkan karya jurnalistik.
Ngurah Dibia selaku Pemimpin Redaksi (Pemred) Barometer.com dan Nyoman Ady Irawan selaku Redaktur Wacanabali.com. turut hadir dalam kegiatan ini untuk memaparkan materi mengenai hukum pers dan kode etik jurnalistik serta teknik dalam menulis berita.
Tidak hanya memaparkan materi, para wartawan yang hadir dalam kegiatan ini pun turut antusias melakukan tanya jawab serta saling berbagi pengalaman dalam dunia jurnalistik selama kegiatan berlangsung.
Dengan kegiatan ini, Rosa selaku Ketua Perwali Bali menegaskan, bahwa kegiatan pelatihan jurnalistik ini akan diselenggarakan secara bertahap dan berkesinambungan. Kegiatan pun ditutup dengan ramah-tamah dan sesi foto bersama. (Aln)
News
Tingkatkan Karya Jurnalistik Profesional, PERWALI Gelar Pelatihan Dasar

DENPASAR – Guna meningkatkan hasil karya jurnalistik, Persatuan Wartawan Bali (Perwali) menggelar kegiatan pelatihan dasar jurnalistik, di Rama’s House of Noodles, Jalan Jayagiri III Denpasar Bali, Senin (27/11/23).
Kegiatan ini bermaksud untuk meningkatkan profesionalisme wartawan anggota Perwali dalam menghasilkan karya jurnalistik.
Anggota yang hadir saat itu sejumlah 15 orang wartawan dari berbagai perusahaan media.
Hadir pula sebagai pemateri Ngurah Dibia dari Pemimpin Redaksi (Pemred) Barometer.com dan Nyoman Ady Irawan dari Redaktur Wacanabali.com, yang dalam pemaparannya menekankan kepada peserta untuk memahami tentang hukum pers serta kode etik jurnalistik yang berlaku.
Dalam dasar inilah bagi awak media dapat memiliki acuan yang lebih mengarah kepada profesional dalam menghasilkan karya jurnalistik. Mereka juga menekankan sikap sebagai seorang jurnalistik harus mengedepankan sikap independen atau tidak memihak salah satu narasumber.
” Jurnalis harus menempuh cara-cara yang profesional dalam mnghasilkan karya jurnalistiknya, ” tutur Ngurah Dibia.
Mereka menekankan ada 11 poin dasar yang harus dipahami oleh seorang jurnalis, seperti dalam menguji informasi yang didapat, serta menguji kebenaran dan mengolah pemberitaan secara akurat dan berimbang, serta tidak mencampurkan fakta dan opini, terlebih menghakimi serta menerapkan asas praduga tidak bersalah.
Selain itu jurnalis juga dikatakan disana bahwa mereka memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak ingin diketahui identitas maupun keberadaannya. Misalnya dalam kasus-kasus yang mengungkap suatu tindakan korupsi dalam pemerintahan dan sebagainya.
Bersambung pemateri Nyoman Ady Irawan, menerangkan teknik dalam menulis suatu artikel atau berita.
” Kalian harus memahami unsur-unsur yang wajib ada dalam karya jurnalistik ”
Yang salah satunya adalah unsur 5W+1H yang harus ada dalam berita. Siapa, apa, dimana, kapan, kenapa dan bagaimana-nya harus jelas, tutur Ady.
Dalam menulis suatu karya jurnalistik, Ady juga menuturkan bahwa suatu berita harus memiliki nilai-nilai kebenaran yang faktual atau bisa disebut sesuai dengan fakta yanag ada tanpa dibumbui oleh pendapat pribadi.
” Berita harus faktual atau sesuai fakta dan aktual atau peristiwa atau kejadian yang baru saja terjadi serta objektif atau sesuai keadaan yang terjadi, ” pesannya.
Selain kedua pemateri tersebut menjelaskan, ada sesi tanya jawab yang membuat suasana menjadi cair dan akrab. Pertanyaan seputar judul berita, topik berita dan unsur isi penekanan berita yang akan disajikan.
Dalam diskusi kali ini mereka mengharapkan bahwa peserta yang hadir dapat benar- benar memahami karya jurnalistik yang dihasilkan haruslah memiliki bobot yang lebih baik dan profesional dibandingkan dengan pemberitaan-pemberitaan melalui media sosial yang ada selama ini.
Lanjut, Rosa selaku Ketua Perwali Bali juga menjanjikan bahwa kegiatan pelatihan jurnalistik ini akan diselenggarakan secara bertahap dan berkesinambungan.
” Tentu dengan materi yang berbeda-beda nantinya ”
Kegiatan itu berakhir pada pukul 13.00 Wita dan ditutup dengan ramah-tamah dan sesi foto bersama. (*)
-
Mangku Bumi4 years ago
HIDUP DHARMA
-
Daerah2 years ago
Seorang Ibu Muda Tewas Gantung Diri di Setra Buleleng
-
Daerah3 years ago
Biadab! Seorang Anak Bantai Ayah Sendiri Hingga Tewas
-
Daerah3 years ago
Telah Ditemukan Gudang Segala Mesin di Batubulan
-
Daerah3 years ago
Pelajar Tewas Adu Jangkrik di Jalur Air Sanih – Karangasem
-
Daerah3 years ago
Jangan Pernah Nginep di Menzel Ubud! Simak Kenapa.
-
Daerah4 years ago
DUNIA MAYA HEBOH, JRO DALEM SAMUDRA DAPAT PAWISIK PASANG PATUNG
-
News6 years ago
Indonesian Housekeeper Association (IHKA) Bali, Menggelar Talkshow dan Exhibition 2018.