Mangku Bumi
MENGENAL TUHAN MANUSIA-WI

Pengetahuan kebenaran yang sejati sajalah yang dapat menghapus penderitaan, sebab yang terseret gelora rasa kesadaran atas hidup itu tertipu, yang tersesat akan tetapi merasa paling benar atas egonya, kebenaran ego kebenaran semu kebenaran ilusi atas rasa yang tidak mampu di tuaninya
Yang terjerat tanpa daya oleh gejolak rasa hidupnya,menjalani ilusi rasa yang di sodorkan wujud atas respon kimiawi tubuh belaka, yang bahkan tidak berdaya atas rasanya berbicara lantang tentang tuhan, untuk sekedar mengetahui dirinya sendiri pun belum mmapu
Yang tertipu menipu yang lain seakan-akan telah mengenal tuhan, faktanya dirinya sendiri tidak mampu mengelola gejolak rasanya sendiri dan tidak satupun yang sanggup semasih ada tubuh, sebab itu yang bisa dilakukan hanyalah melampaui wujud, menjadi…menjadi yang melihat di balik materi
Yang berdiri di balik materi tidak akan pernah berbicara tuhan, karena dia tau persis siapa tuhan, sebaliknya yang tertipu adalah yang tidak tau apa-apa tentang tuhan karena tidak mengenali siapa dirinya
“Kutipan, Atman Brahman Aikyam, AKU-TUHAN begitu dikatakan dalam Weda, namun Weda sendiri juga menyatakan dengan segenap kerendahan hati : bagi seorang Brahmin (pelaku kesejatian) Weda (pengetahuan) bagaikan sebuah telaga ditempat yang dipenuhi genangan air”
Artinya,
tidak ada pengetahuan yang muncul di kehidupan tanpa ada yang berkesadaran sempurna, bahkan tuhan sekalipun bergantung pada manusia untuk mensabdakan perintah-perintah’nya, yang terlihat bersabda tentulah hanya si manusia dan tuhan selamanya tidak terlihat, yang berarti tidak akan pernah ada kecuali hanya yang di bicarakan oleh yang berkesadaran sempurna
Yang dikenal sebagai sang pencipta tentu yang telah membukti wujudkan ciptanya, dia adalah segenap wujud-benda yang dijadikan, yang menjadikan tidak lain sang maha hidup, yang hidup itu akan selalu mencapai wujud maupun kehancuran wujudnya, namun yang hidup tidak ikut mengalami kehancuran, ia’nya abadi
Seluruh yang mewujud itu karena hidup selalu mencapai wujud sampul hidupnya, wujud-wujud itu bayangan dari eksistensi hidup atas fusi bangunan hidup itu sendiri, fusi inilah yang mewujud bayangan yang selalu menemui wujud fisik dan kehancuran wujudnya ,sedangkan yang melihat di balik materi bersifat menetap, tidak terlibat pada wujudnya karena dia bukan wujud dan tidak akan pernah menjadi wujud
Dia menjadi ada karena berada dalam wujud, sebagai yang melihat di balik materi, yang mengenali diri sebagai kamu juga aku, dialah tuhan….dialah yang disebut tuhan oleh yang sedang kebingungan, dan tidak ada yang disembah selain dirinya
Janganlah engkau mempengaruhi mereka yang bodoh karena itu berbahaya, sekali lagi ini kata weda, siapakah yang bodoh jika yang melihat di balik materi itu juga tuhan tuan hidup yang berkesadaran di atas wujud’nya,apakah yang bodoh mampu mewujudkan sampul hidupnya dengan segenap kesempurnaan yang melekatinya
Lalu siapakah yang sesungguhnya yang dimaksud sebagai yang bodoh ini selain mereka yang lupa dan tertipu, yang belum berkemampuan mengenali diri yang sejati, yang menggantungkan hidup hanya pada kesadaran materi
Yang ada adalah lupa atas ketidaktauan, bahkan setelah di jelaskan secara gamblang sekalipun masih sangat kesulitan mencernanya, disebabkan blokade pikiran yang di seluruh hidupnya telah mengumpulkan informasi sampah, pengetahuan yang keliru
Apa yang tertanam di kepala (pikiran) menjadi pemicu gerak respon rasa di hati, hati bergolak dikarenakan pikiran yang liar dan kacau, karena tidak memiliki pegangan kendali yang kokoh, karena tidak memiliki kesadaran atas apa yang sebenarnya, sehingga pikiran melompat-lompat tanpa kendali oleh potensi gerak yang liar tanpa tuan, alam gelap tak bertuan
Yang melihat dibalik materi adalah tuan dari segala tuan atau tuan yang sejati , sekalipun tubuh memiliki potensi gerak (bawah sadar) akan tetapi sumber hidupnya tetaplah si tuan hidup yang melihat di balik materi, AKU-TUHAN
AKU dimaksud bukan yang mngandung klaim atas diri, AKU adalah identitas bebas yang tak terikat ego atas wujud, yang melihat di balik materi disingkat AKU, yang pasti bukan seperti yang ada dalam prasangkamu saat ini
Yang bodoh yang lupa, yang tertipu oleh maya’nya mencari dan menyembah tuhan di luar diri, tidak lupa disertai segenap argumentasi untuk menutupi ketidaktauanya dan membebani kebodohanya pada tuhan, karena dia merasa tidak pernah merasa meminta untuk dilahirkan
Sehingga prasangka atas ketidaktauan itu mulai mencari-cari pembenaran, semua ini karena tuhan dan agar mudah, di kembalikan saja pada tuhan, karena dalam pikiran dangkalnya berprasangka kelahiran ini tidak pernah di minta, sekalipun bukan begitu yang sebenarnya, kasus di tutup, karena otak tidak muat menguak kebenaran yang sesungguhnya, karena tuhan tidak terpikirkan
Kita di beri otak…..
eh bukan, otak adalah kloning kecerdasan semesta, alat maha canggih penterjemah kesadaran semesta, kemaha cerdasan itulah yang mewujudkan kesadaran sempurnanya, dia mewujud pada kesempurnaan’nya yang maha sempurna, untuk menterjemahkan kesadaran hidupnya secara sempurna pula guna pemeliharaan semesta
Jadi,
kelahiran atas wujud ini merupakan siklus hidup itu sendiri, diminta ataupun tidak diminta, yang hidup itu akan selalu menemui wujud dan kehancuran wujudnya, dan yang tertipu oleh Maya atas wujudnya yang mengalami penderitan, sedangkan yang melihat di balik materi tidak pernah mengalami perubahan, dialah diri yang sejati
AKU,
yang melihat di balik materi bersifat menetap, yang tidak dilahirkan juga tidak melahirkan, bahkan tak satupun yang mampu mewujudkanya, semakin diwujudkan semakin menyimpang dari yang sebenarnya, dan pilihan bagi yang mengetahui kebenaran sejati ini adalah diam, sunyi menjalani keberadaanya
Tuhan yang maha ribut dipastikan bukan tuhan, karena tuhan yang terlibat membuat aturan hidup dengan maksud mengatur manusia adalah tuhan yang sedang mempertontonkan sisi manusiawi, di saat yang sama dia tidak sadar telah menyatakan diri sebagai manusia dengan keperdulian yang manusiawi
Atlantia Ra

Mangku Bumi
Ki Ageng Giring III, Royal Ambarrukmo Ajak Tamu Asal Bali Wisata Spiritual Desa Sodo

YOGYAKARTA – Perjalanan wisata spiritual yang dilaksanakan salah satu tamu Royal Ambarrukmo mendapatkan kisah unik dibelakangnya.
Pengertian tentang pariwisata spiritual juga pernah dikemukakan oleh Bali Travel News (2008) dalam Susanty (2009) di mana pariwisata spiritual merupakan salah satu kegiatan wisata minat khusus, yakni perjalanan wisata menuju tempat- tempat suci untuk melaksanakan kegiatan spiritual berupa sembahyang, yoga, meditasi dan lainnya.
Kali ini ke tempat yang dikeramatkan warga sekitar, Pesarean Ki Ageng Giring III di Sodo, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kisah ini diceritakan oleh Susilo seorang juru kunci makam Ki Ageng Giring III yang sudah 30 tahun.
” Ki Ageng Giring III merupakan keturunan dari Brawijaya IV dari raja Majapahit, yang beliau disuruh mengemban amanah mencari keberadaan wahyu yang pergi (oncat = hilang) dari kerajaan Pajang, ” ujarnya, Sabtu (24/06/2023).
Ki Ageng Giring III bersama dengan Ki Ageng Pemanahan, kemudian Ki Ageng Giring III bertapa di sekitaran wilayah Sodo lalu Ki Pemanahan di wilayah Kembang Lampir.
Lanjut bercerita, suatu saat Ki Ageng Giring III mendapat firasat untuk menanam sabut kelapa kering (Sepet aking) kemudian sabut tersebut tumbuh menjadi tunas kelapa yang dijaga oleh abdi dalem Ki Ageng Giring III yakni Bintulu Aji.
Lalu firasat kembali muncul, ia mengetahui bahwa barang siapa yang meminum air kelapa muda (degan) sekaligus (1 buah) habis akan menurunkan raja – raja tanah Jawa.
Pohon kelapa tersebut berbuah hanya 1 butir, siapapun dikisahkan tidak mampu memetiknya.
” Untuk memetik dari pohon itu harus menepuk batang pohonnya dan kemudian pohon itu akan menunduk dengan sendirinya dan bisalah diambil pleh Ki Ageng Giring III, ” lanjutnya bercerita.
Ki Ageng Pemanahan pun mendapat informasi tersebut dari Ki Sunan Kalijogo bahwa kelapa itu sudah dimiliki oleh Ki Ageng Giring III.
” Ki Ageng Pemanahan pun menuju arah kelapa tersebut yang ditandai oleh cahaya yang tegak lurus ke langit ”
Tidak disangka – sangka Ki Ageng Giring III yang mensucikan diri atau mandi besar di sungai yang meninggalkan buah kelapa tadi. Kemudian Ki Ageng Pemanahan sampailah ke tempat dimana kelapa itu disimpan lalu memaksa meminumnya walaupun sudah dicegah oleh istri dari Ki Ageng Giring III.
Kemudian saat Ki Ageng Giring III melihat air kelapa tersebut sudah habis, maka dikejarlah Ki Ageng Pemanahan dan menanyakan keturunan ke berapa agar keturunannya (Ki Ageng Giring III) dapat Mukti (Jawa = Makmur, Sansekerta = Bebas), agar kekuasaan tanah Jawa bisa bergantian dengan anak keturunannya, kondisi itu belum juga mendapat jawaban.

Jalan menuju Petilasan Gunung Pasar. (Sumber foto : Syaeful Cahyadi)
Konon singkat cerita di wilayah Desa Gunung Pasar (Petilasan Gunung Pasar) di Kecamatan Dlingo, Bantul ada 7 makam tiban (kijing pitu) misterius yang dipercaya sebagai tanda perjanjian antara Ki Ageng Pemanahan dengan Ki Ageng Giring III ihwal penerus tahta Kerajaan Mataram Islam.
” Walahualam kang mas nanti kelak keturunan ke 7 sampai ke 9 kelak keturunanmu akan menjadi raja tanah Jawa ”
Kemudian mendapatkan jawaban tersebut Ki Ageng Pemanahan melanjutkan perjalanan ke Alas (hutan) Mentaok (Bumi Mataram), kemudian Ki Ageng Giring III kembali ke wilayah Desa Sodo menyebarkan syiar Islam sambil menunggu kembali kapan keturunannya akan menjadi raja kelak.
” Itulah kisah singkat cerita sejarah paling sepuh dari Kerajaan Mataram Islam, yaitu disini, ” ujarnya mengakhiri. (Ray)
Mangku Bumi
Kobaborasi Biddokkes dengan Puskor Hindunesia, Bantu Kebutuhan Darah Sulinggih

DENPASAR – Relawan Manawa Dharma Puskor Hindunesia di Tabanan melakukan langkah cepat dalam upaya kemanusiaan. Dikabarkan seorang Sulinggih yang sedang dirawat di RSU Tabanan membutuhkan darah golongan O, segera dengan sigap informasi ini diteruskan ke tim PDDI Polda Bali dibawah pimpinan Kompol I Nyoman Rinda,A.Md.Kep dan A.A Gede Dalem Pemayun, SH.,MAP untuk ditindaklanjuti, Kamis (27/04/2023).
Kondisi ini dilakukan karena ketersediaan cadangan kantong darah di rumah sakit sangat minim.
Tidak membutuhkan waktu lama pihak PDDI Polda Bali bergerak dan akhirnya mendapatkan pendonor dengan segera. Bahkan tim PDDI Polda Bali langsung mengirim ambulance untuk jemput bola mendatangi pendonor agar darah yang dibutuhkan bisa cepat dimanfaatkan.

Ida Bagus Susena selaku Ketua Umum Puskor Hindunesia
“Terimakasih kepada Kapolda dan Kabiddokkes Polda Bali di bawah ke pemimpinan dr. Komang Nurada Mahardana, Sp.THT-KL yang sudah merespon cepat, apa yang kami butuhkan, utamanya untuk kebutuhan darah Sulinggih tersebut, ” ujar Ida Bagus K Susena selaku Ketua Umum Puskor Hindunesia.
Pelayanan cepat tanggap (emergency) ini merupakan sinergitas keberhasilan dari Puskor Hindunesia dengan pihak Biddokkes Polda Bali. Pelayanan ini merupakan layanan kesehatan bergerak (mobile healthy service) untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Tak hanya sebatas itu, dalam upacara besar seperti Bethara Turun Kabeh di Pura Besakih, BIDDOKKES Polda Bali dan Puskor Hindunesia juga melakukan pelayanan kesehatan dari tanggal 5-26 April 2023.
Dalam kesempatan audiensi Puskor Hindunesia dengan Kapolda Bali, Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, salah satu poin penting yang menjadi pembahasan adalah keberlanjutan dan perluasan jangkauan kerjasama organisasi swadaya keumatan Hindu tersebut dengan Polda Bali. Utamanya untuk bidang Sosial, Kemanusiaan, Kesehatan dan Pembinaan SDM Hindu.
Kapolda Bali sangat mengapresiasi hadirnya Puskor Hindunesia dalam 20 tahun ini melakukan pelayanan, pengabdian dan pemberdayaan umat Hindu.
“Kami siap akan memperluas kerjasama sosial dengan Puskor Hindunesia seperti kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu, bedah rumah dan juga pelayanan kesehatan”, tambah Irjen Pol.Putu Jayan Danu Putra, yang asli Bali juga.
Pihak humas Dekornas Puskor Hindunesia juga mengucapkan terima kasib kepada Kabiddokkes Polda Bali.

Dewa Sudarsana selaku pihak Humas Dekornas Puskor Hindunesia
” Terima kasih dr. Komang Nurada Mahardana Sp. THT – KL atas kebersamaannya dalam melayani anggota jaga dan masyarkat di karya Besakih kemarin, ” pungkas Dewa Sudarsana. (Ray)
Mangku Bumi
Yayasan Widya Kerthi – UNHI, Satu Napas Kuatkan Hindu Nusantara

DENPASAR – Napas Hindu merupakan bagian dari Nusantara masa lalu, kini kepopuleran Hindu yang minoritas di negeri ini menjadi tantangan baru bagi semboyan kebangkitan Hindu di Nusantara. Banyak legenda, cerita rakyat yang dikemas yang mengatakan Hindu akan bangkit.
Tentu ini harus sejalan dengan semangat kebangkitan Hindu Nusantara, melalui sebuah wadah besar keumatan yakni Puskor Hindunesia.
Menemui Kolonel (Purn). Dr. I Dewa Ketut Budiana, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi mengharapkan support dari seluruh umat Hindu di Nusantara.
” ini sejalan dengan visi dan misi UNHI yang selama ini menjadi lembaga pendidikan perguruan tinggi Hindu ”
Dengan adanya kerjasama ini ia menceritakan harapannya adalah UNHI bisa dapat menjadi center dari pengetahuan Umat Hindu di Indonesia.
” Seluruh permasalahan yang dihadapi oleh Umat Hindu diharapkan UNHI dapat menjadi barometer penyelesaian dari setiap permasalahan umat Hindu sendiri, ” jelasnya.
Lanjut menemui pengurus Dewan Koordinator Nasional (DEKORNAS) Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (PUSKOR HINDUNESIA) di Kampus Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar, yang diterima langsung Dr. Dewa Ketut Budiana, M.Fil., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi – Universitas Hindu Indonesia, Kamis (09/02/2023).
Anak Agung Gde Agung selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) PUSKOR HINDUNESIA menjelaskan kedatangannya dan pengurus Dekornas lainnya ke UNHI adalah bagian dari program PUSKOR HINDUNESIA dalam memajukan umat sedharma.
” Kita sebagai lembaga organisasi yang mengedepankan dalam memajukan umat (Hindu) melalui pengembangan SDM-nya (Sumber Daya Manusia) dan dimanapun PUSKOR berada dapat membawa Umat menjadi lebih sejuk, ” terangnya.
Bagi PUSKOR UNHI sendiri merupakan pusat pengetahuan Hindu itu sendiri, jadi dengan misi yang sama tentu menjadi penting dalam bersinergi dengan PUSKOR HINDUNESIA.
” Kita akan melakukan MoU (memorandum of Understanding) dengan UNHI, mungkin minggu depan. Mengenai teknologi, SDM, informasi jadi PUSKOR HINDUNESIA dapat memperkenalkan UNHI sebagai pusat secara Nasional ”
PUSKOR HINDUNESIA sendiri saat ini telah memiliki 23 perwakilan di setiap provinsi di Indonesia. Targetnya dalam 5 tahun kepengurusan baru ini memiliki target bahwa organisasi ini lebih berkembang dan ada di 38 provinsi di Indonesia.
Putu Dewa Sudarsana selaku Wakil Ketua Umum (Waketum) PUSKOR HINDUNESIA bidang Hubungan Masyarakat (Humas) mengiyakan pernyataan dari A.A. Gde Agung. Ia menyebutkan bahwa sinergitas antara PUSKOR HINDUNESIA dengan UNHI merupakan bagian dari ‘Sradha Bhakti’ sebagai umat Hindu.
” Kami di PUSKOR menginginkan agar manusia Hindu ini baik dibidang Yowana, Kepemangkuan dan kehidupan yang lain, dimana umat Hindu Nusantara ini bisa lebih mengenal jati dirinya yang tentu berbasis di UNHI ini juga nantinya ”
Menanyakan soal banyaknya organisasi sejenis dan hubungannya dengan politik praktis, Dewaaji Sudarsana menjelaskan bahwa PUSKOR HINDUNESIA adalah milik umat Hindu seluruh Indonesia.
” Kita di PUSKOR HINDUNESIA tidak melaksanakan politik praktis, tetapi tentu kehidupan kita tidak lepas dari politik. Kita juga sebagai umat Hindu harus taat dan patuh kepada guru Wisesa (Pemimpin/Pemerintah) kita, ” jelasnya.
Kembali menanyakan soal benturan sesama umat Hindu yang berbeda aliran bagi Dewa Sudarsana yang mewakili PUSKOR HINDUNESIA mengatakan bahwa organisasi ini hadir untuk menjawab permasalahan umat seperti itu juga.
” ‘Gema Shanti’ merupakan program kami yang hadir untuk ikut berada menjaga kedamaian Hindu Indonesia sendiri. Kita memang tidak masuk keranah konflik tersebut tetapi kami mengulurkan tangan untuk membantu menselaraskan energinya menjadi positif dalam kita melaksanakan ‘Sradha Bhakti kita ” (Ray)
-
Mangku Bumi4 years ago
HIDUP DHARMA
-
Daerah2 years ago
Seorang Ibu Muda Tewas Gantung Diri di Setra Buleleng
-
Daerah2 years ago
Biadab! Seorang Anak Bantai Ayah Sendiri Hingga Tewas
-
Daerah3 years ago
Telah Ditemukan Gudang Segala Mesin di Batubulan
-
Daerah2 years ago
Pelajar Tewas Adu Jangkrik di Jalur Air Sanih – Karangasem
-
Daerah3 years ago
Jangan Pernah Nginep di Menzel Ubud! Simak Kenapa.
-
Daerah3 years ago
DUNIA MAYA HEBOH, JRO DALEM SAMUDRA DAPAT PAWISIK PASANG PATUNG
-
News5 years ago
Indonesian Housekeeper Association (IHKA) Bali, Menggelar Talkshow dan Exhibition 2018.