Global
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa Resmi Jabat Komandan Jenderal Kopassus

SIARAN PERS
Nomor : SP/030/II/2018
Tanggal : 01 FEBRUARI 2019
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa Resmi Jabat Komandan Jenderal Kopassus
GATRADEWATA.COM||Jakarta, Setelah resmi dilantik dan diambil sumpah jabatan Oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa di Gues House TNI-AD, Mabes TNI, Jakarta Timur, dan berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/81/I/2019 Tertanggal 25 Januari 2019 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa resmi jabat Komandan Jenderal Kopassus.
Tongkat komando Korps Baret Merah, Komando Pasukan Khusus (Kopassus), telah diserahterimakan dari Mayjen TNI Eko Margiyono kepada Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, pada acara Penyerahan Satuan Kopassus yang berlangsung di Lapangan Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat ( 1/2/2019 ).
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa lahir di Buleleng, Bali pada 26 Juni 1967, merupakan lulusan terbaik Akademi Militer 1990 dari kecabangan Infanteri, serta menyabet penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa pernah berdinas di Batalyon Linud (Para Raider) 328/Dirgahayu Kostrad, karir ayah dua anak ini berikutnya banyak dijalani di lingkungan Korps Baret Merah, khususnya di satuan elite Kopassus, Satuan-81 Kopassus (Gultor). Tidak tanggung-tanggung, ia lama bergabung dengan Batalyon Aksi Khusus (Aksus) yang kini dinamai Batalyon 811. Di batalyon ini, ia sempat menjadi Komandan Batalyon di tahun 2006, setelah sebelumnya menamatkan Sesko TNI AD pada tahun 2004.
Usai dipercaya sebagai Danseko Pusdikpassus serta Dandenma Kopassus, ia pun meraih jabatan puncak di lingkungan Sat-81 Kopassus dengan menjadi Komandan Sat-81 Kopassus pada 2010-2012 dan meraih pangkat Kolonel. Berikutnya, I Nyoman Cantiasa dipercaya untuk menjabat sebagai Komandan Pusdikpassus pada tahun 2012-2013, sebelum akhirnya mengikuti pendidikan Sesko TNI pada tahun 2014.
Selesai Sesko TNI, I Nyoman Cantiasa dipercaya untuk menjabat sebagai Komandan Resimen Taruna Akamdemi Militer. Babak baru dalam perjalanan karirnya dimulai pada tahun 2015, setelah lebih dari dua dasawarsa karirnya banyak dihabiskan di lingkungan satuan tempur, ia menjalani karir di satuan teritorial sebagai Komandan Korem 163/Wirasatya, Kodam IX/Udayana.
Perjalanan karir berikutnya membawa I Nyoman Cantiasa meraih pangkat bingtang satu (Brigjen TNI) saat dipercaya untuk menjabat sebagai Komandan Korem 173/Praja Vira Braja, Kodam XVII/Cendrawasih, dilanjutkan dengan kepercayaan untuk menjabat sebagai Kasdam XVII/Cendrawasih pada tahun 2017. Berselang setahun kemudian, pangkat bintang dua (Mayjen TNI) diraihnya pada tahun 2018 saat dipilih menjadi Pati Sahli Tk.III Bid. Polkamnas Panglima TNI, sebelum akhirnya dipercaya sebagai Komandan Jenderal ke-31 Komando Pasukan Khusus.
Lama berdinas di Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa pun ‘lulus penugasan wajib’ bagi setiap personel Kopassus pada masa lalu, yakni menjalani tugas operasi di Irian Jaya (Papua), Timor-Timur dan Aceh. Bekalnya mumpuni, selain pendidikan Komando, ia juga lulus pendidikan pengembangan spesialisasi untuk Free Fall, Penanggulangan Teror (Gultor), serta Suspa Intel Analis. Tak hanya di dalam negeri, penugasan di luar negeri, seperti ke Kamboja, Jerman, Australia, Korea Selatan hingga Prancis pernah ia jalani.
Saat mempimpin Kontingen Indonesia dalam Lomba Tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-16 di Hanoi, Vietnam, ia pun sukses melanjutkan tradisi Juara Umum dengan raihan 24 medali emas, 10 perak, 9 perunggu dan 15 tropi.
Sejumlah penghargaan dan satya lencana juga diraih oleh Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, di antaranya Satyal Lencana Seroja, Satya Lencana GOM VIiI/Dharma Bahkti, Satya Lencana GOM IX/Raksaka Dharma dan Satya Lencana Dwidya Sistha. Penghargaan lain yang berhasil diraihnya adalah Karya Tulis Terbaik Pendidikan Reguler XLI Sesko TNI pada tahun 2014. Dalam karya tulis ini, ia menyampaikan gagasan untuk membentuk komando operasi gabungan pasukan elite antar matra, baik TNI AD, TNI AL dan TNI AU. (INN.W)
Autentifikasi :
Penerangan Kopassus

Global
Samsung Keluarkan Galaxy Tab S9 Dengan Fitur Sultan
Daerah
5 Faktor ‘K’ yang Membuat Java Lotus Hotel Kuasai Jember, Salah Satunya Dibenci Kaum Hawa


Salah satu tipe.kamar di Java Lotus Hotel, Jember
GaraDewata.Com, Jember – Jika Anda cukup picky (pilih – pilih) dalam menentukan tempat bermalam, khususnya di Jember, maka Anda sudah mendapatkannya sekarang. Kami akan membawa anda ke Hotel paling dimais di pusat kota Jember: Java Lotus Hotel. Hotel ini menawarkan setidaknya 5 faktor berinisial K yang mampu membuat para tamunya betah long stay disini.
Faktor #1 Karyawan

Formasi karyawan Java Lotus Hotel saat mengikuti pelatihan
Java Lotus Hotel merupakan rumah bagi 40an karyawan, baik karyawan tetap maupun pekerja lepas. Mereka sangat welcome terhadap para tamunya dan ini bukan hanya terjadi di Kantor Depan, tapi menular ke area restoran hingga housekeeping. Indikatornya jelas, mereka murah senyum seolah hidup ini tanpa beban. Entah mereka sangat terlatih dibidang ini tapi tegur sapanya terlihat tulus. Disamping ramah, perilaku mereka juga sangat menyenangkan. Si kecil Lintang kerap mendapatkan perlakuan khusus saat makan di resto bawah. Yanis dari outlet KopiKOE bahkan sukses membujuk Lintang minum susu. What a treat!
Faktor #2 Kenyamanan

Kamar dan seluruh bagian hotel ini sangat nyaman
Hotel ini terlihat kecil dari depan. Tapi begitu masuk melewati lobby persepsi kita langsung berubah. Kamarnya kompak dengan fasilitas lengkap dan jendela super wide, jadi kaya akan natural light. Restonya juga lega dan sanggup melayani puluhan orang sekaligus. Ada sektor luar bagi perokok yang langsung terkoneksi ke cafe KopiKOE, dimana mereka menyediakan racikan kopi lokal. Restonya buka sampai jam 11 malam tapi layanan kamar berlanjut hingga pagi, alias 24/7. Di ujung tertinggi gedung ini mereka punya kolam infinity dengan pemandangan aerial kota nan cantik. Kolam ini bersebelahan dengan Sky Lounge dimana mereka menggelar pentas musik setiap akhir pekan. Spot ini pula yang kerap dijadikan saksi bisu bagi banyak hot couple menikmati romantic dinner. Bahkan, ada artis lokal yang pernah melakukannya. Dibagian lainnya ada Cafe yang siap menyajikan minuman termasuk bir (di hotel lain belum tentu mereka menyediakan bir). Lalulintas makanan dari main kitchen kesini juga cukup padat karena banyaknya pesanan. Next, para tamu yang aktif dibidang olahraga bisa memanfaatkan fitness center di belakang Cafe, atau main ping-pong deket lift. Sekalinya check-in jadi males mau keluar hotel. Pokoke wis, nyaman.
Faktor #3 Kids friendly

Salah satu spot favorit anak – anak selain menikmati aneka mainan (game boards)
Selain faktor karyawan yang mengerti anak – anak, di pojokan Cafe ada beragam koleksi game boards. Kami menghabiskan waktu berjam – jam disini bersama si kecil. Kolam renangnya hanya berjarak belasan langkah dari sini. Habis itu kamipun renang. Tentu saja ada slot dangkal bagi anak – anak sehingga tidak perlu khawatir akan kelelep. Lintang berbisik sekembalinya ke kamar, “Deded, I want to stay here forever,” bisiknya.
Faktor #4 Kemana – mana deket

Hampir semua kebutuhan terjangkau dengan Becak
Ini baru yang namanya city hotel, mau ngapain aja deket. Toserba sekelas Matahari dan Lippo Mall terlihat jelas dari jendela kamar. Hanya butuh beberapa menit untuk menuju kesana. Kalau mau ke Gramedia, toko oleh – oleh, main ke alun – alun, apotik, toko HP dan lainnya bisa dengan berjalan kaki. Kalau mau turut berkontribusi terhadap ekonomi lokal cobalah gunakan jasa becak. Mode transportasi ini sangat tepat dan efisien untuk ekplorasi seputaran hotel. Staisun kereta api juga sangat dekat, sekitar 10 menit naik becak. Tuh, kan, apa – apa deket dari kamar.
Faktor #5 Kuliner

Opsi sarapan melimpah, begitu juga untuk lunch dan dinner
Nah, ini dia faktor paling berbahaya di Java Lotus Hotel. Berat badan gampang naik kalau berlama – lama disini. Sepertinya skuad kitchen faham betul bagaimana memanjakan emosi para tamu melalui senam goyang lidah. Apa yang direkomendasikan para pramusaji berbanding lurus dengan apa yang akan Anda kunyah, semuanya enak. Opsi lunch dan dinner cukup beragam dan menggiurkan. Lebih parahnya lagi, menu sarapan di Java Lotus Hotel lengkap banget dan secara khusus disajikan mengikuti gaya turis lokal. Sajiannya mulai dari pecel, soto dan kari Ayam, aneka telur a la barat, buah potong, jajanan basah, roti panggang hingga sereal. Dari segi minuman ada opsi kopi/teh, healthy juice dan tentu saja air putih. Lantas, seberapa enak? Seorang ibu paruh baya di meja sebelah kami mengambil segunung jajanan basah (termasuk setumpuk waffle di piring satunya), tidak lama kemudian kembali ke meja prasmanan untuk membuat gunung tandingan, ia mengambil sepiring besar Kari Ayam beserta nasi dan aneka sambal. Semuanya ludes tanpa sisa. Uedan, rek!

GM Java Lotus Hotel, Jeffrey Wibisono (kacamata)
Sebagai bonus, jika Anda beruntung maka akan ada seseorang dengan gaya tanpa rambut (Jeffrey Wibisono) nyamperin saat makan di resto. Beliau adalah petinggi Java Lotus Hotel yang sekaligus bertanggungjawab atas semua Faktor K diatas. Ada segudang informasi, rekomendasi dan hal – hal berbau kalkulasi yang bisa ia tawarkan kepada siapa saja yang ia temui. You must meet him!<SWN>
Daerah
Melalui Global Summit 2022, INSIDE FLOW Kampanyekan Aktivitas Yoga Tanpa Plastik

GatraDewata, Gianyar – Kampanye Penggunaaan produk plastik sekali pakai yang diinisiasi Komunitas Inside Flow saat perhelatan Global Summit 2022 seakan menegaskan kembali komitmen mereka dalam isu pengendalian pemanasan bumi (Global warming) melalui simbolisasi gerakan Yoga yang dinamis.
Bertempat di The Mansion Hotel and Spa Ubud yang digelar selama enam hari sejak Sabtu (12/11). Kegiatan yang berskala internasional ini bertemakan ‘Say No to Single Use Plastic in Yoga Shala’.
Beberapa sosok pegiat Yoga Inside Flow yang turut ambil bagian di event bergengsi ini diantaranya Master Young Ho Kim (Germany) selaku founder Inside Flow; Lulu Soul (Korea) sebagai instruktur profesional Inside Flow; Rubecca (Hong Kong) yang merupakan instruktur junior Inside Flow; Annisa (Germany) yang merangkap sebagai instruktur junior sekaligus pembantu Young Ho Kim; Julia Tan (Singapura) yang hadir membawakan produk Matras Yoga ramah lingkungan berlabel HEARTBEAT; pasangan suami istri Martin Elianto dan Tasya Dante (Indonesia) merupakan instruktur senior dan juga sebagai person in charges untuk Inside Flow Indonesia, dibawah pengawasan the Founder; dan Ms. Air Ping yang merupakan representatif IntaYogaBali/The Eco Bazzar, juga bertugas untuk mengkampanyekan Say No to Single Use Plastic in Yoga Hall.
Sebagaimana dipaparkan oleh Martin bahwa Inside Flow merupakan yoga jenis lain, dimana mereka menggunakan musik sebagai panduan bergerak dan bernafas, tidak menggunakan mantra – mantra. Inilah yang disinyalir membuat Inside Flow Yoga lebih populer daripada yoga-yoga lain di Indonesia. “Mengingat populasi di Indonesia mayoritas Muslim, dimana yoga menggunakan mantra kurang masuk/cocok bagi mereka. Oleh karena itu mereka lebih menyukai model Inside Flow,” terang pasangan terdebut lugas. Mereka juga menambahkan jika Inside Flow kini sudah hadir di empat lokasi di Indonesia yang meliputi Bogor, Jakarta, Surabaya dan Denpasar.

Botol air yang bisa digunakan berulangkali sebagai pengganti botol plastik.
Mereka juga memaparkan awal mula kepeduliannya soal sampah plastik. Kami sering betkeliling Indonesia, termasuk Bali, dan sering melihat sampah plastik di pantai. Kami sangat prihatin dan coba menekankan untuk mengurangi sampah plastik. Salah satu caranya yaitu dengan mengurangi menggunakan botol plastik. Ini tidak hanya berlaku di Bali tapi di seluruh Indonesia,” ungkapnya bergantian.
Dilain pihak, Young yang sudah berkiprah di dunia Yoga sejak tiga tahun lalu di Indonesia, tergugah untuk membawa Bali ke arah yang lebih bersih di kemudian hari. Ia menyadari jika Inside Flow hanya seujung kuku yang tidak akan memberikan dampak signifikan dalam memerangi polusi plastik. “Kita tidak bisa mengubah dunia. Kita hanya secuil diantara pengguna plastik di dunia. Sebagai guru Yoga saya bisa memulai dengan memberikan contoh, dan kemudian menginspirasi yang lain untuk turut melakukannya. Kita bisa memulai dengan 10 orang, 50 orang, 100 orang untuk memprakarsai program ini,” paparnya lugas.
Rubecca dan Anissa bahkan meminta waktu khusus untuk menyuarakan pesan penting terkait polusi plastik ini. “Kami ingin mengajak semua orang untuk mengatakan ‘tidak’ pada penggunaan botol plastik sekali pakai, dimanapun di dunia – bukan hanya di Bali, di Yoga studio, di restoran, dimanapun, kami ingin terbebas dari plastik sehingga kita bisa menyelamatkan planet ini lebih lama lagi,” ungkapnya semangat.
Di waktu terpisah Julia hadir memperkenalkan Matras Yoga (alas khusus untuk Yoga) buatan Indonesia namun didesain di Swiss, dimana produk ini memiliki ketahanan hingga puluhan tahun. “Yoga mat dan botol air merupakan alat penting yang kita butuhkan ketika melakukan yoga. Disinilah pentingnya menggunakan produk yang bisa digunakan berulangkali sehingga bisa mengurangi sampah. Yoga mat kami merupakan produk daur ulang yang sangat kuat dan ramah lingkungan,” terang Julia sembari mengatakan jika mereka belum mematok harga jual hingga saat ini.
Global Summit 2022 kali ini disinyalir mampu mendatangkan hampir 200 peserta dari 30 negara. 30 peserta dari Korea, sekitar 5 orang dari Jerman dan sisanya merupakan akumulasi dari negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.
Young berharap event berikutnya pada February 2023 akan lebih akbar daripada tahun ini. (hd/sw)
-
Mangku Bumi4 years ago
HIDUP DHARMA
-
Daerah2 years ago
Seorang Ibu Muda Tewas Gantung Diri di Setra Buleleng
-
Daerah2 years ago
Biadab! Seorang Anak Bantai Ayah Sendiri Hingga Tewas
-
Daerah3 years ago
Telah Ditemukan Gudang Segala Mesin di Batubulan
-
Daerah2 years ago
Pelajar Tewas Adu Jangkrik di Jalur Air Sanih – Karangasem
-
Daerah3 years ago
Jangan Pernah Nginep di Menzel Ubud! Simak Kenapa.
-
Daerah3 years ago
DUNIA MAYA HEBOH, JRO DALEM SAMUDRA DAPAT PAWISIK PASANG PATUNG
-
News5 years ago
Indonesian Housekeeper Association (IHKA) Bali, Menggelar Talkshow dan Exhibition 2018.