Nasional
Leo Bakal Dikriminalisasi Lagi, Fachrul Razi Mensinyalir Pelapor dan Bareskrim Polri Main Duit

GATRA DEWATA | JAKARTA | Malang benar nasib salah satu direktur PT. Kahayan Karyacon, Leo Handoko. Belum selesai menjalani rangkaian persidangannya atas kasus kriminalisasi jilid I oleh oknum penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Mabes Polri [1], kini pria berusia 40 tahun itu sudah mendapat panggilan lagi untuk proses lidik oleh Dittipideksus. Undangan menghadap ke penyidik Subdit IV Dittipideksus, AKBP Suprana, SH, MH, telah diterima Leo Handoko beberapa waktu lalu.
Perlu diinformasikan bahwa Leo Handoko, bersama tiga direksi lainnya, dilaporkan oleh Komisaris Utama PT. Kahayan Karyacon, Mimihetty Layani, ke Bareskrim Mabes Polri pada tahun 2019 lalu atas tuduhan melanggar pasal 263 dan 266 tentang pemalsuan dokumen (akta notaris perusahaan -red). Proses kriminalisasi terhadap Leo mulai berjalan serius pada pertengahan tahun 2020 lalu, dan sejak September 2020 Leo resmi ditahan di Rutan Bareskrim Polri. Kasus kriminalisasi atas Leo itu kemudian bergulir ke PN Serang, Banten, sejak awal Januari 2021 [2]. Jadwal pembacaan putusan hakim atas perkara yang seharusnya berlangsung Kamis, 3 Juni 2021 lalu [3], akhirnya diundur ke hari Kamis, 10 Juni 2021 mendatang.
Beberapa minggu menjelang pembacaan putusan, rupanya Mimihetty Layani telah membuat laporan baru di Bareskrim Polri dengan terlapor Leo Handoko, bersama tiga direksi lainnya, yakni Chang Sie Fam (ayah Leo Handoko), Feliks dan Ery Biaya (keduanya abang Leo Handoko). Oleh sipelapor Mimihetty Layani, yang notabene istri dari Sodomoe Mergonoto (pemilik perusahaan Kopi Kapal Api – red) [4], Leo Handoko, dan kawan-kawan dituduh melakukan tindak pidana penggelapan dalam jabatan dan tindak pidana pencucian uang.
Seperti halnya laporan orang berduit pada umumnya, laporan Mimihetty Layani segera mendapat sambutan hangat dengan mata menghijau dari para oknum di Bareskrim Polri. Permufakatan untuk program kriminalisasi jilid II atas Leo, dkk pun segera disusun, dan panggilan menghadap ke penyidik telah dilayangkan ke alamat para terlapor. Disebut sebagai program kriminalisasi karena kasus ini hakekatnya adalah perkara perdata, perselisihan antara dewan direksi dan dewan komisaris, yang kemudian dicari-cari pasal di KUHPidana untuk kemudian menjerat para terlapor. Walau tanpa alat bukti sedikitpun, para oknum penyidik yang sangat ahli itu dapat dengan ringan tanpa hati berkata: “Nanti dibuktikan di persidangan saja” [5].
Ketika fenomena hukum atas Leo Handoko tersebut disampaikan kepada Ketua Komite I DPD-RI, H. Fachrul Razi, SIP, MIP, Senator dari Aceh itu hanya berkomentar singkat, “Mereka main duit” [6]. Siapa yang main duit? Publik sudah amat paham, siapa lagi kalau bukan pelapor dan para oknum yang dilapori?
Terhadap sinyalemen Ketua Komite I DPD-RI itu, para pejabat di lingkungan Polri masih diam seribu bahasa. Setelah ditunggu lebih dari 24 jam, hingga berita ini naik tayang, belum satupun di antara mereka memberikan jawaban atas permintaan komentar terhadap tudingan Fachrul Razi itu. Whisnu Hermawan Februanto yang menjabat Wakil Direktur Tipideksus Bareskrim Polri hanya merespon pesan WA media ini dengan mengirimkan nomor kontak Kasubdit IV Dittipideksus [7]. Wadir berpangkat Komisaris Besar Polisi yang menandatangani surat pemanggilan Leo Handoko, dkk itu tidak memberikan komentar apapun terkait ucapan Senator DPD-RI tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, menyatakan sangat prihatin dengan kondisi lembaga penegak hukum Kepolisian Republik Indonesia. Menurut Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini, moral para petugas yang diberikan kewenangan melakukan penegakan hukum di institusi Polri itu, umumnya sangat rapuh dan tidak terpuji untuk ukuran pengemban profesi polisi. Lalengke menyitir pernyataan Salim Said beberapa waktu lalu yang mengatakan, “… Tuhan pun (mereka) tidak ditakuti” [8].
Lalengke menjelaskan bahwa kasus pemerasan dan pemalakan yang dilakukan penyidik Dittipideksus, AKBP Dr. Binsan Simorangkir, SH, MH, terhadap Leo Handoko, dkk di program kriminalisasi jilid pertama terhadap mereka adalah contoh real, faktual, dan aktual [9]. “Kasus sipemalak Binsan itu sesungguhnya hanyalah setitik salju di puncak gunung es yang mengambang di lautan luas. Badan gunung es yang luar biasa besarnya justru tidak terlihat, tidak terendus, tenggelam dalam sistem korup berjamaah yang sedang bercokol dalam lautan hitam dan kotor di lembaga tersebut,” beber lulusan program pasca sarjana bidang Global Ethics dari Birmingham University, England, ini dengan mimik prihatin.
_Hepeng mangator nagara on_ (uang mengatur negara ini). Mungkin itulah yang ada dalam benak penyidik bergelar doktor bidang hukum Binsan Simorangkir bersama gerombolan se-aliran se-jamaah korupnya itu. Bagaimana tidak? Dengan tanpa perasaan sama sekali, yang bersangkutan memalak para terlapor Leo Handoko, dkk senilai Rp. 200 jutaan yang digunakan membangun ruko tiga pintu di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Pun, yang bersangkutan juga memeras Notaris Ferry Santosa Rp. 10 juta rupiah ketika melakukan penggeledahan di kantor notaris pembuat Akta PT. Kahayan Karyacon itu [10].
Tidak hanya penyidik Binsan, Kombespol Victor Togi Tambunan, SH, SIK juga kecipratan Rp. 20 juta atas perintah Binsan Simorangkir kepada Leo Handoko, dkk untuk menyetorkan dana ke atasannya yang saat itu menjabat Kasubdit IV Dittipideksus [11]. Pertanyaan liar publik, apakah mungkin hanya Binsan Simorangkir dan Togi Tambunan yang terindikasi melakukan pemerasan dan pemalakan melalui modus kriminalisasi (kasus perdata dipidanakan) dalam kasus Leo Handoko dkk versus Mimihetty Layani? Jika penyidik beserta Kasubditnya mendapat angpaw dari para pihak yang berperkara di kisaran 200-an juta, berapa kira-kira yang diraup oleh pihak terkait lainnya di lingkaran perkara itu? Jika Leo Handoko, dkk sebagai pesakitan saja bisa dengan mudah diperas dan/atau dipalak oleh oknum-oknum itu, mungkinkah Mimihetty Layani sebagai pelapor tidak memberikan kontribusi angpaw kepada para oknum terkait perkara tersebut? Wallahualam Bissawab…
Kembali ke persoalan pemanggilan Leo Handoko, dkk atas laporan kedua Mimihetty Layani, Lalengke mengatakan bahwa dirinya sependapat dengan Ketua Komite I DPD RI, H. Fachrul Razi. Tuduhan serius tentang penggelapan dalam jabatan, ujar tokoh pers nasional ini, adalah pasal yang dicari-cari dan dipaksakan oleh pelapor dan diaminkan oleh oknum Bareskrim Polri. Laporan Mimihetty dapat dengan mudah melenggang masuk Bareskrim dan ditangani oleh subdit yang sama dengan laporan pertama, memunculkan banyak pertanyaan.
“Pertanyaan mendasar adalah bagaimana mungkin mengetahui adanya tindak pidana penggelapan, apa yang digelapkan, berapa volume benda atau uang yang digelapkan, dan lain-lainnya ketika kedua organ perusahaan, yakni dewan direksi dan komisaris belum melakukan Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS sebagai organ ketiga sebuah perseroan yang berwenang menentukan adanya rugi-laba perusahaan? Ini aneh sekali,” kata Wilson Lalengke yang merupakan mantan Kasubbid Program pada Pusat Kajian Hukum Sekretariat Jenderal DPD-RI ini.
Namun, itulah unik dan canggihnya para oknum di unit Dittipideksus Bareskrim Mabes Polri. Segala cara dihalalkan untuk mencapai tujuan dan/atau mewujudkan keinginannya. “Rekayasa kasus di satuan kerja Polri itu bukanlah hal baru dan tabu. Oknum-oknum berseragam coklat di institusi ini telah lihai dan berpengalaman melakukan rekayasa ‘yang benar jadi salah, yang salah jadi benar’. Semuanya tergantung pada kepentingan pemesan perkara,” tutur Presiden Indonesia Sahara Maroko (Persisma) ini dengan perasaan masgul. (APL/Red)
*Catatan:*
[2] Kuasa Hukum Leo Handoko Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa;(klik link)
[3] Menanti Keputusan dari (Bukan) Tuhan;(klik link)
[4] Anak dan Istrinya Difitnah, Bos Kapal Api Marah;(klik link)
[5] Kalimat “Nanti dibuktikan di persidangan saja” semacam ini juga diucapkan Wadir Dittipideksus, Kombespol Whisnu Hermawan Februanto, yang saat itu didampingi Kombespol Helfi Assegaf, kepada Tim Cacing tanah PPWI saat diundang audiensi oleh Dittipideksus Bareskrim Polri terkait kasus kriminalisasi Leo Handoko, bertempat di ruang kerja Dittipideksus, Selasa, 1 Desember 2020. Pernyataan itu terucap oleh yang bersangkutan ketika membahas Leo Handoko yang sudah ‘terlanjur’ di-P21 oleh penyidik Binsan Simorangkir dan Kejari Serang.
[6] Pernyataan Ketua Komite I DPD RI, H. Fachrul Razi, MIP ini disampaikan melalui percakapan tertulis di aplikasi WhatsApp kepada Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, Sabtu, 5 Juni 2021 pukul 15.20 wib.
[7] Respon singkat berbentuk kiriman nomor kontak Kasubdit IV Dittipideksus dari Wadir Tipideksus Bareskrim Polri ini disampaikan melalui percakapan tertulis di aplikasi WhatsApp kepada Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, Senin, 7 Juni 2021 pukul 13.37 wib.
[8] Salim Said: Negeri Ini Tidak Maju karena Tuhan Tidak Ditakuti;(klik link)
[9] Pak Kapolri, AKBP Binsan Simorangkir Palak Warga, Ini Hasilnya;(klik link)
[10] Miris..!!! Oknum Penyidik Bareskrim Polri Juga Peras Notaris 10 Juta Rupiah;(klik link)
[11] Kasus dugaan menerima uang Rp. 20 juta rupiah oleh Kasubdit IV Dittipideksus, Kombespol Victor Togi Tambunan, dari Leo Handoko, dkk atas perintah Binsan Simorangkir untuk memberikan uang 20 ribu (Rp. 20 juta – red) kepada atasannya, telah dimasukan dalam BAP saksi korban pada pemeriksaan kasus pemerasan dengan terlapor Binsan Simorangkir di Biro Pertanggung-jawaban Profesi Divpropam Mabes Polri beberapa waktu lalu.

Nasional
Siswanya Juara Di Jepang, Kepsek SMA 2 Negara : Kami Suport Uang Saku Dan Biaya Tiket

Jembrana – Mempunyai siswa yang berprestasi adalah kebanggan setiap sekolah, dan itu yang sekarang dirasakan oleh SMA 2 Negara yang beralamat di jalan merak Kelurahan Dauhwaru ini.
I Putu Agus Restu Astika Putra atau yang akrab dipanggil Restu oleh teman-temannya sekarang duduk di kelas 3 dan berasal dari Desa Yeh Embang ini sukses meramaikan jagat media sosial di kabupaten Jembrana setelah memproleh medali emas kompetisi desain dengan tema Japan Desain and Action Expo.

I Wayan Sudiarta Kepala Sekolah SMA 2 saat ditemui awak media
Kepala sekolah SMA 2 Negara I Wayan Sudiarta yang ditemui Gatra Dewata (11/7) mengatakan pihak sekolah sangat bangga memiliki siswa yang berprestasi dan ini sebagai motivasi juga untuk siswa-siswa yang lain untuk bisa berprestasi, “Pihak sekolah selalu mensuport apa yang menjadi kebutuhan siswa untuk meningkatkan prestasi akademiknya, komunikasi pihak sekolah dengan Restu yang hari ini dijadwalkan balik dari Jepang cukup inten karena dari awal sebelum berangkat kita selalu berkomunikasi apalagi Restu tidak ada pendamping dan hanya ditemani dua siswa lain dr SMA 3 Denpasar, SMA 7 Denpasar dan satu mahasiswa dari kampus Warmadewa yang juga ikut lomba disana,” ujar Sudiarta.
Ketika ditanya terkait pembiayaan siswanya yang berangkat ke Jepang dan tidak didampingi pembina, Wayan Sudiarta mengungkapkan cukup menyayangkan juga karena keterbatasan dana yang ada di sekolah, “Untuk biaya berangkat maupun ongkos selama di Jepang itu kita pihak sekolah sudah suport uang saku dan tiket pesawat, karena dana BOS yang selama ini jadi modal untuk segala kegiatan sekolah terkait lomba tidak kita anggarkan di arkas, kita hanya buatkan arkas untuk lomba di tingkat lokal kabupaten, provinsi dan nasional jadi untuk lomba ke luar negeri kita tidak buatkan diarkas, jadi kita memberikan uang saku sejumlah satu juta berasal swadaya Sekaa Suka beberapa guru dan diawal kita sudah infokan kepada Restu akan mengganti biaya tiket dan Restu saya suruh menyimpan bukti pembelian tiket pesawat untuk pihak sekolah nantinya pertanggung jawabkan dari dana BOS” jawab Sudiarta.
“Lomba yang diikuti siswa ini tidak berupakan lomba yang didaftarkan pihak sekolah yang sifatnya berjenjang tapi mendaftar sendiri secara pribadi, tapi walaupun begitu pihak sekolah tetap mensuport semaksimal mungkin, karena sebelumnya siswa ini juga pernah mengikuti lomba di Beijing saat masih duduk di bangku SMP, mungkin dengan adanya pengalaman ini tahun depan kita buatkan arkas untuk lomba internasional di dana BOS,” tutupnya.
Daerah
Jember Kian Seru! Java Lotus Hotel Tawarkan Paket Aksi dan Heritage Tour


Java Lotus Hotel berdiri megah di tengah – tengah kota Jember
GatraDewata.Com | Jember – Memasuki semester ke-2 tahun 2023 ini, manajemen menyediakan PAKET AKSI 3D/2N – menginap tiga hari dua malam di Java Lotus Hotel Jember, Jawa Timur, seharga Rp 1.567.000 net per orang. Paket berlaku sampai 31 Desember 2023 untuk dua (2) orang. Menginap di Deluxe-X Room termasuk makan pagi buffet, antar jemput di stasiun KAI kode JR dan Guided Half-Day Tour Heritage Rembangan. Di dalam Paket Aksi ini, Java Lotus Hotel juga telah menyiapkan bingkisan dan satu kali pilihan makan siang atau makan malam, menu Surf & Turf untuk berdua di hotel. Untuk group – group kecil tim Sales dapat membantu menghitungkan customized arrangement; harga secara terpisah dengan program yang bisa di-desain sesuai keinginan dan kebutuhan.

Jeffrey Wibisono V – General Manager Java Lotus Hotel Jember
Jeffrey Wibisono V. selaku General Manager Java Lotus Hotel mengakui pihaknya ingin memperkenalkan potensi wisata di wilayahnya. “Program Paket Aksi merupakan salah satu upaya menejemen mempromosikan warisan budaya Jember dan memberdayakan usaha jasa wisata setempat. Kami bermitra dengan biro perjalanan wisata lokal yaitu Warna Indonesia. Mari kita jelajahi wisata Kabupaten Jember!” terangnya.
Heritage dan Panorama Jember

Bukit Rembangan, Jember
Penjelajah Paket Aksi diharapkan untuk bersiap agak awal. Usahakan untuk sarapan sebelum jam delapan pagi (pk. 08.00).
Pemandu (Tour Guide) akan menjemput Anda di hotel pada jam 08.00 pagi untuk menyaksikan panorama Jember dari kaki pegunungan Argopuro (terletak di sisi Barat Laut Jember) yang berjarak kurang lebih 15 km dari hotel.
Dataran tinggi Rembangan sendiri merupakan sebuah tempat peristirahatan yang dibangun pada jaman kolonial Belanda, sekitar tahun 1937. Dari tempat ini anda dapat menikmati panorama lembah Jember nan subur.
Dalam perjalanan menuju puncak Rembangan anda akan disuguhkan dengan pmandangan sawah terasering, sungai pegunungan, Perkebunan Rayap yang terkenal dengan komoditi tanaman kopi, peternakan sapi perah, kebun pisang, kebun buah dan kebun bunga.
Ada juga Villa Belanda (kini menjadi Hotel REMBANGAN), dimana gedung utama villanya berarsitektur kolonial Belanda.
Setelah menikmati suasana pegunungan dan heritage Rembangan, anda akan kembali ke Jember sekitar jam 11.00 siang.
Hampir seluruh kebutuhan sudah termasuk dalam Paket Aksi, kecuali pengeluaran tak terduga yang sifatnya pribadi. Mereka akan menyiapkan tranportasi nyaman dengan fasilitas AC, snack – 1x, air kemasan botol- 2x, tiket masuk wisata REMBANGAN, jasa pemandu dan asuransi.
Simak lebih lengkapnya tentang wisata Aksi di Jember!
Kabupaten Jember memiliki luas wilayah 3,293 km² yang terdiri dari 31 kecamatan, 22 kelurahan, dan 226 desa. Tentunya tidak cukup dinikmati apabila hanya menginap 3 hari 2 malam. Diperlukan setidaknya 5 hari 4 malam untuk menjangkau 4 arah mata angin: Barat, Timur, Utara dan Selatan.
Destinasi unggulan Jember di area tersebut antara lain: Pantai Papuma untuk menyaksikan sunrise atau sunset, Pantai Bande Alit, Air Terjun Tancak, Tur Cerutu, Tur ke perkebunan pengolahan Kopi dan Coklat, dan terakhir jalan – jalan di sekitar Java Lotus Hotel Jember untuk Heritage Walking Tour.
Ada nilai plus jika anda melakukan reservasi langsung ke Java Lotus Hotel, yaitu penambahan poin Loyalty Rewards yang terstruktur dengan sistem transaksionalnya.
Kenapa bermalam di Java Lotus Hotel?

MakanKOE Restaurant di Java Lotus Hotel Jember
Java Lotus Hotel Jember merupakan Hotel Artisan selevel Bintang 4. Awal kiprahnya dimulai sejak 1 November 2020. Lokasinya di Kecamatan Kaliwates yang merupakan pusat perdagangan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Mereka bertekad memberikan layanan dan fasilitas hotel yang tidak perlu diragukan lagi. Anda akan disuguhkan pengalaman beraktivitas di hotel dengan nyaman, aman, kebersihan terjamin dan berstandar internasional.
Para tamu dapat menikmati fitur dan fasilitas hotel seperti Wi-Fi gratis di 130 kamar dan suite, area publik termasuk restoran. Hitel ini juga dilengkapi fasilitas Wijaya Kusuma Ballroom dengan luas 780 meter persegi, 10 Meeting Room, makanKOE Restaurant, kopiKOE Cafe, Sky Lounge dengan Infinity Swimming Pool di Rooftop, Gym, layanan Room Service, petugas pengamanan 24 jam serta lahan Parkir yang aman.

Twin Bed, Java Lotus Hotel Jember
Tidak kalah penting, menejemen hotel pengusung konsep “Tourism for All” melengkapi hotel dengan fasilitas Handicapped Ramp Access – fasilitas akses untuk tamu yang menggunakan kursi roda untuk mobilitas.
Dengan lokasi di area pusat pemerintahan Jember, Java Lotus Hotel menawarkan akses mudah ke destinasi yang wajib dikunjungi di kabupaten ini, termasuk Stasiun KAI, Pantai Puger dan Papuma, Air Terjun Tancak, dan Bukit Rembangan.
Kabupaten Jember dengan luas wilayah yang terbagi dalam 31 kecamatan merupakan kota dengan sebutan the City of Fashion Carnaval; yang setiap penyelenggaraannya ditunggu publik dalam dan luar negeri. Menjadikan Kota Cerutu ini makin diminati wisatawan mancanegara.(PR)
Nasional
Gotak Gatik Gatuk, Budi Gunawan Cocok Dengan Capres Ganjar Pranowo

JAKARTA – Bursa Capres 2024 adalah sebuah pasar politik di mana masyarakat Indonesia dapat memilih calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024. Capres merupakan singkatan dari calon presiden yang dipilih oleh partai politik atau perseorangan yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dalam bursa capres 2024, terdapat beberapa nama calon presiden yang telah muncul dan menjadi perbincangan publik. Nama-nama tersebut antara lain Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI ke-9, Ma’ruf Amin, dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan lainnya.
Namun demikian, bursa capres 2024 masih dapat berubah seiring waktu dan dinamika politik yang ada. Masyarakat Indonesia diharapkan dapat memilih calon presiden dengan bijak dan melalui proses yang demokratis. Hal ini penting agar Indonesia dapat memilih pemimpin yang tepat dan mampu memimpin bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
KPU akan memastikan bahwa seluruh proses pemilihan dilakukan secara adil dan transparan. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia diharapkan dapat mengikuti proses pemilihan dengan seksama dan memberikan suara mereka untuk calon presiden yang paling sesuai dengan visi dan misi yang mereka anut.
Melihat calon yang dirasa unggul bisa saja seperti Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan, SH,M.Si., Ph.D., dinilai sosok yang ideal dan cocok berpasangan dengan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. BG memiliki keunggulan yang tidak dimiliki tokoh lainnya untuk menjadi Cawapres (GP – BG)
Hal tersebut disampaikan Ketua Kanjanu Foundation, Dr. I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, SH, M.Hum., saat dihubungi Kamis (4/5/2023). Menurutnya, BG memiliki nilai tawar plus dibandingkan tokoh polik lainnya.
Selama kepemimpinan Presiden Jokowi, BG menjadi sosok dibelakang Jokowi yang berhasil mengemban tugas mendukungnya.
“Pak Budi Gunawan juga kenal dekat dengan Ibu Megawati, jadi tidak menutup kemungkinan beliau menjadi cawapres mendapingi Ganjar Pranowo,” ujar pemerhati politik kelahiran Singaraja ini.
Disamping itu, Budi Gunawan sukses menjembatani dan menjaga komunikasi antar partai politik dan dikenal banyak oleh orang-orang partai. BG juga memainkan peran penting dalam integritas nasional.
“Sudah saatnya tampil ke depan, masyarakat sudah mengenal Budi Gunawan,” kata Lanang yang juga aktif di LSM Bli Braya ini.
Sementara itu, pendapat yang sebanding juga disampaikan oleh Wakil Rektor Unmas, Dr. I Wayan Gde Wiryawan, SH.,MH., menurutnya, Budi Gunawan dari segi praktisnya memiliki track record mampu menjalan roda birokrasi maupun sistem yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai abdi negara.
“Jadi wajar beliau digadang-gadang sebagai salah satu wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. Disamping memiliki kedekatan dengan partai pendukungnya,” terang pria asal Sukawati, Gianyar ini.
Diakuinya, sosok Budi Gunawan yang selama ini bekerja di birokrasi yang silent, memang jarang muncul dan dikenal oleh masyarakat. Sehingga tugas partai politik untuk membangun kapasitas dan kapabilitas calon.
“Partai politik memiliki tugas membangun brand image kepada calon agar mendongkrak nilai jualnya kepada tataran sosiologis. Kalau itu tercapai, keseimbangan antara dia aspek yakni, aspek kompetensi dan kepopuleran akan tercapai,” pungkasnya. (Tim/Ray)
-
Mangku Bumi4 years ago
HIDUP DHARMA
-
Daerah2 years ago
Seorang Ibu Muda Tewas Gantung Diri di Setra Buleleng
-
Daerah2 years ago
Biadab! Seorang Anak Bantai Ayah Sendiri Hingga Tewas
-
Daerah3 years ago
Telah Ditemukan Gudang Segala Mesin di Batubulan
-
Daerah2 years ago
Pelajar Tewas Adu Jangkrik di Jalur Air Sanih – Karangasem
-
Daerah3 years ago
Jangan Pernah Nginep di Menzel Ubud! Simak Kenapa.
-
Daerah3 years ago
DUNIA MAYA HEBOH, JRO DALEM SAMUDRA DAPAT PAWISIK PASANG PATUNG
-
News5 years ago
Indonesian Housekeeper Association (IHKA) Bali, Menggelar Talkshow dan Exhibition 2018.