Connect with us

Global

Lanal Denpasar Gotong Royong Bersihkan Areal Pura Geger

Published

on


GATRADEWATA.COM||NUSA DUA – Keluarga Besar Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar melaksanakan kerja bakti membersihkan areal Pura Geger Dalem Pemutih, Nusa Dua, Badung, Jumat (7/9). Kegiatan gotong royong ini melibatkan para prajurit Lanal Denpasar beserta Ibu-ibu Jalasenastri Cabang 10 Lanal Denpasar, serta instansi pemerintah dan swasta.

Pada kesempatan tersebut, Palaksa Mayor Laut (P) Bambang Abdullah Basuki Rahmat mewakili Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan serangkaian perayaan HUT ke-73 TNI AL yang puncaknya akan diperingati pada 10 September 2018. Dikatakan, kegiatan ini sekaligus juga untuk menyongsong perhelatan IMF-WB Annual Meeting yang akan berlangsung 12-14 Oktober mendatang di Nusa Dua.

“Menjelang pertemuan IMF-WB tersebut, kegiatan pembersihan areal pantai dan pura akan rutin kami laksanakan di wilayah Nusa Dua. Setelah di pura dan pantai Geger, selanjutnya akan bergerak ke pura lainnya,” kata Mayor Laut (P) Bambang seraya mengatakan kegiatan ini diikuti kurang lebih 100 orang dan menyiapkan dua truk sampah untuk mengangkut sampah yang berhasil dikumpulkan.

Sementara itu, Ketua Jalasenastri Cabang 10 Lanal Denpasar, Ny. Lina Henricus Prihantoko, mengatakan ibu-ibu Jalasenastri sangat senang bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan kerja bakti membersihkan areal Pura Geger Dalem Pemutih ini. Menurutnya, wilayah Nusa Dua sebagai objek wisata, tentunya kebersihan sangat penting dijaga. Dengan kondisi alam yang bersih dari sampah terutama sampah plastik akan membuat tempat wisata semakin menarik untuk dikunjungi.

“Pagi ini, untuk memperingati HUT ke-73 TNL AL, ibu-ibu Jalasenastri ikut serta dalam kegiatan pembersihan pantai, sehingga ketika ada pengunjung ke sini merasa lebih nyaman karena tidak ada sampah berserakan,” kata Ny. Lina Henricus Prihantoko.

Ia menambahkan, ibu-ibu Jalasenastri Cabang 10 Lanal Denpasar cukup sering terlibat dalam kegiatan bakti sosial, baik gotong royong kebersihan maupun kegiatan lainnya seperti donor darah. “Setiap kali ada waktu bersamaan dengan dinas, biasanya kami diikutkan. Belum lama ini, kami juga ikut kegiatan bersih-bersih pantai di Kabupaten Gianyar,” imbuhnya.

Dalam kegiatan kebersihan ini tampak pula hadir Badan Independen Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH) yang diwakili Ida Bagus Gede Ari Widiana. Gusde mengatakan, BIPPLH sangat mengapreasiasi kegiatan kebersihan seperti yang dilakukan oleh Lanal Denpasar. “Apalagi kawasan Nusa Dua yang menjadi pusat pariwisata, kebersihan harus betul-betul diperhatikan. Jangan sampai sampah berserakan di areal pantai dan pura hingga berhari-hari tanpa ada yang membersihan, tentu itu akan membuat citra buruk bagi pariwisata Bali,” katanya. (INN.W)


Global

Samsung Keluarkan Galaxy Tab S9 Dengan Fitur Sultan

Published

on

Continue Reading

Daerah

5 Faktor ‘K’ yang Membuat Java Lotus Hotel Kuasai Jember, Salah Satunya Dibenci Kaum Hawa

Published

on

By

Salah satu tipe.kamar di Java Lotus Hotel, Jember

GaraDewata.Com, Jember – Jika Anda cukup picky (pilih – pilih) dalam menentukan tempat bermalam, khususnya di Jember, maka Anda sudah mendapatkannya sekarang. Kami akan membawa anda ke Hotel paling dimais di pusat kota Jember: Java Lotus Hotel. Hotel ini menawarkan setidaknya 5 faktor berinisial K yang mampu membuat para tamunya betah long stay disini.

Faktor #1 Karyawan

Formasi karyawan Java Lotus Hotel saat mengikuti pelatihan

Java Lotus Hotel merupakan rumah bagi 40an karyawan, baik karyawan tetap maupun pekerja lepas. Mereka sangat welcome terhadap para tamunya dan ini bukan hanya terjadi di Kantor Depan, tapi menular ke area restoran hingga housekeeping. Indikatornya jelas, mereka murah senyum seolah hidup ini tanpa beban. Entah mereka sangat terlatih dibidang ini tapi tegur sapanya terlihat tulus. Disamping ramah, perilaku mereka juga sangat menyenangkan. Si kecil Lintang kerap mendapatkan perlakuan khusus saat makan di resto bawah. Yanis dari outlet KopiKOE bahkan sukses membujuk Lintang minum susu. What a treat!

Faktor #2 Kenyamanan

Kamar dan seluruh bagian hotel ini sangat nyaman

Hotel ini terlihat kecil dari depan. Tapi begitu masuk melewati lobby persepsi kita langsung berubah. Kamarnya kompak dengan fasilitas lengkap dan jendela super wide, jadi kaya akan natural light. Restonya juga lega dan sanggup melayani puluhan orang sekaligus. Ada sektor luar bagi perokok yang langsung terkoneksi ke cafe KopiKOE, dimana mereka menyediakan racikan kopi lokal. Restonya buka sampai jam 11 malam tapi layanan kamar berlanjut hingga pagi, alias 24/7. Di ujung tertinggi gedung ini mereka punya kolam infinity dengan pemandangan aerial kota nan cantik. Kolam ini bersebelahan dengan Sky Lounge dimana mereka menggelar pentas musik setiap akhir pekan. Spot ini pula yang kerap dijadikan saksi bisu bagi banyak hot couple menikmati romantic dinner. Bahkan, ada artis lokal yang pernah melakukannya.  Dibagian lainnya ada Cafe yang siap menyajikan minuman termasuk bir (di hotel lain belum tentu mereka menyediakan bir). Lalulintas makanan dari main kitchen kesini juga cukup padat karena banyaknya pesanan. Next, para tamu yang aktif dibidang olahraga bisa memanfaatkan fitness center di belakang Cafe, atau main ping-pong deket lift. Sekalinya check-in jadi males mau keluar hotel. Pokoke wis, nyaman.

Faktor #3 Kids friendly

Salah satu spot favorit anak – anak selain menikmati aneka mainan (game boards)

Selain faktor karyawan yang mengerti anak – anak, di pojokan Cafe ada beragam koleksi game boards. Kami menghabiskan waktu berjam – jam disini bersama si kecil. Kolam renangnya hanya berjarak belasan langkah dari sini. Habis itu kamipun renang. Tentu saja ada slot dangkal bagi anak – anak sehingga tidak perlu khawatir akan kelelep. Lintang berbisik sekembalinya ke kamar, “Deded, I want to stay here forever,” bisiknya.

Faktor #4 Kemana – mana deket

Hampir semua kebutuhan terjangkau dengan Becak

Ini baru yang namanya city hotel, mau ngapain aja deket. Toserba sekelas Matahari dan Lippo Mall terlihat jelas dari jendela kamar. Hanya butuh beberapa menit untuk menuju kesana. Kalau mau ke Gramedia, toko oleh – oleh, main ke alun – alun, apotik, toko HP dan lainnya bisa dengan berjalan kaki. Kalau mau turut berkontribusi terhadap ekonomi lokal cobalah gunakan jasa becak. Mode transportasi ini sangat tepat dan efisien untuk ekplorasi seputaran hotel. Staisun  kereta api juga sangat dekat, sekitar 10 menit naik becak. Tuh, kan, apa – apa deket dari kamar.

Faktor #5 Kuliner

Opsi sarapan melimpah, begitu juga untuk lunch dan dinner

Nah, ini dia faktor paling berbahaya di Java Lotus Hotel. Berat badan gampang naik kalau berlama – lama disini. Sepertinya skuad kitchen faham betul bagaimana memanjakan emosi para tamu melalui senam goyang lidah. Apa yang direkomendasikan para pramusaji berbanding lurus dengan apa yang akan Anda kunyah, semuanya enak. Opsi lunch dan dinner cukup beragam dan menggiurkan. Lebih parahnya lagi, menu sarapan di Java Lotus Hotel lengkap banget dan secara khusus disajikan mengikuti gaya turis lokal. Sajiannya mulai dari pecel, soto dan kari Ayam, aneka telur a la barat, buah potong, jajanan basah, roti panggang hingga sereal. Dari segi minuman ada opsi kopi/teh, healthy juice dan tentu saja air putih. Lantas, seberapa enak? Seorang ibu paruh baya di meja sebelah kami mengambil segunung jajanan basah (termasuk setumpuk waffle di piring satunya), tidak lama kemudian kembali ke meja prasmanan untuk membuat gunung tandingan, ia mengambil sepiring besar Kari Ayam beserta nasi dan aneka sambal. Semuanya ludes tanpa sisa. Uedan, rek!

GM Java Lotus Hotel, Jeffrey Wibisono (kacamata)

Sebagai bonus, jika Anda beruntung maka akan ada seseorang dengan gaya tanpa rambut (Jeffrey Wibisono) nyamperin saat makan di resto. Beliau adalah petinggi Java Lotus Hotel yang sekaligus bertanggungjawab atas semua Faktor K diatas. Ada segudang informasi, rekomendasi dan hal – hal berbau kalkulasi yang bisa ia tawarkan kepada siapa saja yang ia temui. You must meet him!<SWN>

Continue Reading

Daerah

Melalui Global Summit 2022, INSIDE FLOW Kampanyekan Aktivitas Yoga Tanpa Plastik

Published

on

By

GatraDewata, Gianyar – Kampanye Penggunaaan produk plastik sekali pakai yang diinisiasi Komunitas Inside Flow saat perhelatan Global Summit 2022 seakan menegaskan kembali komitmen mereka dalam isu pengendalian pemanasan bumi (Global warming) melalui simbolisasi gerakan Yoga yang dinamis.

Bertempat di The Mansion Hotel and Spa Ubud yang digelar selama enam hari sejak Sabtu (12/11). Kegiatan yang berskala internasional ini bertemakan ‘Say No to Single Use Plastic in Yoga Shala’.

Beberapa sosok pegiat Yoga Inside Flow yang turut ambil bagian di event bergengsi ini diantaranya Master Young Ho Kim (Germany) selaku founder Inside Flow; Lulu Soul (Korea) sebagai instruktur profesional Inside Flow; Rubecca (Hong Kong) yang merupakan instruktur junior Inside Flow; Annisa (Germany) yang merangkap sebagai instruktur junior sekaligus pembantu Young Ho Kim; Julia Tan (Singapura) yang hadir membawakan produk Matras Yoga ramah lingkungan berlabel HEARTBEAT; pasangan suami istri Martin Elianto dan Tasya Dante (Indonesia) merupakan instruktur senior dan juga sebagai person in charges untuk Inside Flow Indonesia, dibawah pengawasan the Founder; dan Ms. Air Ping yang merupakan representatif IntaYogaBali/The Eco Bazzar, juga bertugas untuk mengkampanyekan Say No to Single Use Plastic in Yoga Hall.

Sebagaimana dipaparkan oleh Martin bahwa Inside Flow merupakan yoga jenis lain, dimana mereka menggunakan musik sebagai panduan bergerak dan bernafas, tidak menggunakan mantra – mantra. Inilah yang disinyalir membuat Inside Flow Yoga lebih populer daripada yoga-yoga lain di Indonesia. “Mengingat populasi di Indonesia mayoritas Muslim, dimana yoga menggunakan mantra kurang masuk/cocok bagi mereka. Oleh karena itu mereka lebih menyukai model Inside Flow,” terang pasangan terdebut lugas. Mereka juga menambahkan jika Inside Flow kini sudah hadir di empat lokasi di Indonesia yang meliputi Bogor, Jakarta, Surabaya dan Denpasar.

Botol air yang bisa digunakan berulangkali sebagai pengganti botol plastik.

Mereka juga memaparkan awal mula kepeduliannya soal sampah plastik. Kami sering betkeliling Indonesia, termasuk Bali, dan sering melihat sampah plastik di pantai. Kami sangat prihatin dan coba menekankan untuk mengurangi sampah plastik. Salah satu caranya yaitu dengan mengurangi menggunakan botol plastik. Ini tidak hanya berlaku di Bali tapi di seluruh Indonesia,” ungkapnya bergantian.

Dilain pihak, Young yang sudah berkiprah di dunia Yoga sejak tiga tahun lalu di Indonesia, tergugah untuk membawa Bali ke arah yang lebih bersih di kemudian hari. Ia menyadari jika Inside Flow hanya seujung kuku yang tidak akan memberikan dampak signifikan dalam memerangi polusi plastik. “Kita tidak bisa mengubah dunia. Kita hanya secuil diantara pengguna plastik di dunia. Sebagai guru Yoga saya bisa memulai dengan memberikan contoh, dan kemudian menginspirasi yang lain untuk turut melakukannya. Kita bisa memulai dengan 10 orang, 50 orang, 100 orang untuk memprakarsai program ini,” paparnya lugas.

Rubecca dan Anissa bahkan meminta waktu khusus untuk menyuarakan pesan penting terkait polusi plastik ini. “Kami ingin mengajak semua orang untuk mengatakan ‘tidak’ pada penggunaan botol plastik sekali pakai, dimanapun di dunia – bukan hanya di Bali, di Yoga studio, di restoran, dimanapun, kami ingin terbebas dari plastik sehingga kita bisa menyelamatkan planet ini lebih lama lagi,” ungkapnya semangat.

Di waktu terpisah Julia hadir memperkenalkan Matras Yoga (alas khusus untuk Yoga) buatan Indonesia namun didesain di Swiss, dimana produk ini memiliki ketahanan hingga puluhan tahun. “Yoga mat dan botol air merupakan alat penting yang kita butuhkan ketika melakukan yoga. Disinilah pentingnya menggunakan produk yang bisa digunakan berulangkali sehingga bisa mengurangi sampah. Yoga mat kami merupakan produk daur ulang yang sangat kuat dan ramah lingkungan,” terang Julia sembari mengatakan jika mereka belum mematok harga jual hingga saat ini.

Global Summit 2022 kali ini disinyalir mampu mendatangkan hampir 200 peserta dari 30 negara. 30 peserta dari Korea, sekitar 5 orang dari Jerman dan sisanya merupakan akumulasi dari negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.

Young berharap event berikutnya pada February 2023 akan lebih akbar daripada tahun ini. (hd/sw)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku