Connect with us

Daerah

Ketut Sudana, pandangan saya guru saat ini adalah jaman keemasannya

Published

on

I Ketut Sudana anggota DPRD Kota Denpasar, Komisi IV, Fraksi Gerindra

GATRA DEWATA | DENPASAR | Ditemui di tempat ternak lele miliknya anggota DPRD Kota Denpasar, I Ketut Sudana yang merupakan komisi IV membidangi masalah Pendidikan menuturkan kepada awak media gatra dewata bahwa saat ini sebetulnya adalah jaman keemasan dari seorang pendidik atau guru. Ia juga menjelaskan bahwa sejak sertifikasi guru pada tahun 2006 digulirkan itulah momentum kebaikan bagi para pendidik dalam meniti karier menjadi seorang pengajar dan pemerintah dalam hal ini saat mereka telah mendapatkan sertifikasi guru tentu menjadi perhatian dengan pemberian-pemberian intensif.

Tetapi ia mengatakan bahwa, ” yang kurang dari sekolah terutama sekolah dasar (SD) tidak memiliki management akutansi, itu yang kadang dalam pengaturan keuangan sering terjadi ketimpangan. Jadi guru SD harus all round dalam mempertanggungjawabkan dana BOS karena di SD tidak ada tenaga TU (tata usaha), ” ungkapnya.

Ia juga menuturkan bahwa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) mengarahkan lulusannya kelak menjadi guru atau tenaga pendidik di Sekolah Dasar (SD), merupakan jenjang yang baik buat berkarier menjadi seorang guru. “Saat ini masih banyak lulusan dari sarjana umum, dengan itu sulit memenuhi kriteria untuk mendapatkan sertifikasi guru, “ujar anggota DPRD dari Fraksi Gerindra ini.

Memang diungkapkan soal belum terserapnya tenaga guru secara maksimal karena keterbatasan dalam perekrutan. Pengalamannya yang pernah bergelut di dunia pendidikan membuatnya lebih mudah memahami permasalahan yang ada saat ini. “Saya orang yang termasuk gelombang pertama saat sertifikasi guru diadakan, kredit point saya 1.500 kredit point, karena piagam prestasi juga banyak.

Ditanya soal pendidikan tatap muka (PTM) ia pun menjelaskan bahwa, “saat kita turun ke lapangan kita mengamati menurut petunjuk dari pusat bahwa SMPN 3 menjadi pilot project dari dibukanya ajaran tatap muka. Kita sebagai wakil rakyat hanya mendorong aspirasi dari bawah agar keinginan para orang tua dan wali murid yang sudah banyak mengeluh tentang anaknya dirumah, serta menghabiskan kuota internet yang tidak sedikit itu, “ungkapnya.

“Dengan adanya pilot project ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur bagi sekolah lain dalam menerapkan protokol kesehatan dengan baik, agar kedepanya ptm ini bisa diterapkan diseluruh sekolah di Denpasar, “harapnya. (Ray)


Kebanggaan sebagai wartawan adalah selalu silahturahmi kepada semua pihak, tetap belajar dan selalu konfirmasi dalam pemberitaan yang adil dan berimbang.

Daerah

Prospek Bisnis Tinggi, 315 Residence Hadirkan Hunian Berkelas

Published

on

By

Hunian sewa ekslusif 315 Residence Pemogan Denpasar Selatan

DENPASAR – Potensi kebutuhan bisnis penyewaan tempat tinggal jangka waktu tertentu disekitaran wilayah Denpasar masih tinggi, dimana kecendrungan wisatawan mencari tempat tinggal bulanan dengan biaya yang kompetitif jika dibandingkan dengan hotel masih menjadi pilihan sebagian orang.

Peluang yang menjanjikan ini ditangkap oleh Wayan Sugita, seorang warga lokal yang menggeluti bisnis usaha penyewaan tempat tinggal siap huni, dengan meresmikan lokasi hunian baru yang dinamakan 315 Residence, berlokasi di Jl Gelogor Indah 1A Pemogan Denpasar Selatan (16/03/2024)

Pemilik 315 Residence, I Wayan Sugita saat memberikan wawancara ke awak media

Ditemui disela-sela kegiatan upacara peresmian hunian baru ini, dirinya menyampaikan bahwa ini adalah lokasi kedua dari usaha penyewaan hunian ekslusif yang dimilikinya.

Di lahan seluas 1.100 m2 ini, dirinya membangun hunian cantik sebanyak 17 kamar dimana alokasi 45% lahannya diperuntukan bagi halaman terbuka hijau, dengan memanfaat bahan-bahan yang bisa didaur ulang dan dilengkapi kolam renang.

“Kami menerapkan pola Go Green, dengan menempatkan banyak tanaman hijau dihalaman dan menggunakan banyak ornamen kayu sehingga menambah sejuk dan menghadirkan suasana estetik dengan fasilitas hunian dan service yang setara hotel bintang 4,” demikian disampaikannya.

Suasana 315 Residence dengan konsep Go Green yang asri dikombinasikan dengan ornamen kayu yang estetik

“Prospek bisnis rumah hunian seperti ini masih tinggi, dengan melihat lokasi dan segmen pasar yang ada, saat ini bookingan kamar kami sudah mencapai 80% dan kami berencana akan membuka lagi cabang ke 3 hunian sewa seperti ini diarea Jimbaran pada bulan Desember mendatang,” pungkasnya. (E’Brv)

Continue Reading

Daerah

Sambut Ngembak, Ribuan Pengunjung Padati Pantai Rening, Pengunjung: Penataan Parkir Kacau

Published

on

Jembrana – Antusiasme warga Jembrana khususnya kecamatan Negara usai perayaan hari suci Nyepi untuk melakukan penglukatan di Pantai Rening sangat tinggi pada selasa pagi (12/3).

Terlihat dari ribuan warga memadati pantai Rening sejak pukul enam pagi. Sayangnya antusiasme pengunjung tidak dibarengi dengan pengelolaan tempat yang bagus yang terkesan kumuh, masih nampak di beberapa titik sampah-sampah berserakan dan beberapa fasilitas penunjang sudah mulai tidak terplihara.

Nampak puluhan pengunjung tidak bisa memasuki area parkir pantai Rening pada selasa (12/3/2024)

Selain sampah, pengelolaan parkir yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) desa Baluk terkesan tidak terkoordinir dengan baik. Dari pantauan media Gatra Dewata di lokasi, hanya nampak petugas parkir yang berjumlah 3 orang hanya berfokus di pintu masuk tiket tanpa adanya petugas lain yang ikut menata parkiran. Ratusan pengunjung nampak terkena macet baik dari setelah pintu masuk dan keluar pantai.

Salah satu pengunjung yang tidak mau disebut namanya mengatakan sangat kecewa dengan pengelolaan pantai,” Penataan parkiran sangat buruk, tidak ada yang menata parkir, saya sudah 30 menit tidak bisa keluar, kendaraan diam ditempat tidak bisa masuk ataupun keluar, dan tahun kemarin juga saya mengalami hal yang sama,” Ucapnya kecewa.

I Ketut Sudiasa selaku penjaga tiket masuk pantai mengaku kewalahan, ” Kita hanya ditugaskan bertiga saja, jadi hanya fokus di pintu masuk, ketua Bumdes harusnya memakai perbantuan seperti dulu kerja sama dengan pecalang,”Ujar Sudiasa.

 

Continue Reading

Daerah

Termotivasi Dr. Aqua Dwipayana, Bhayangkari Polairud Teteskan Air Mata

Published

on

 JAMBI – Bhayangkari Direktorat Kepolisian perairan dan Udara Polda Jambi ikuti kegiatan peningkatan Kemampuan Komunikasi oleh Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional. (01/03/24)

Kegiatan dilaksanakan di Hotel O2 Weston Jambi, dan diikuti oleh personel Ditpolairud Polda Jambi dan Satpolairud Polres serta Bhayangkari Polairud.

Ibu-ibu berpakaian merah muda ini sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini, Ny. Sulis Agus istri dari Kombes Pol Agus Tri Waluyo Dirpolairud Polda Jambi mengatakan “ iya.. kami memang betul-betul bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini, jarang-jarangkan bisa bertemu dengan seorang motivator nasional” ungkapnya.

Dalam materinya, Dr. Aqua Dwipayana menceritakan tentang kisah-kisah tentang kehidupan yang inspiratif, banyak hal yang ia ceritakan dan sebagianya adalah kisah nyata dari kehidupan seorang Dr. Aqua Dwipayana.

Saat menceritakan tentang kisah inspiratif tiba-tiba Dr. Aqua Dwipayana terfokus kepada ibu-ibu Bhayangkari yang terlihat seperti melinangkan air mata, lalu beliau meminta kepada ibu-ibu Bhayangkari untuk menceritakan tentang permasalah hidup ataupun sesuatu yang dikhawatirkanya, pada saat itulah situasi haru menghiasi jalanya kegiatan tersebut.

Dirpolairud Polda Jambi mengatakan” sebagaimana yang kita saksikan pada acara tadi, ternyata dengan diadakan Acara semacam ini dapat meringankan beban pikiran kita semua, kita lihat tadi dimana para ibu Bhayangkari dapat menceritakan apa yang menjadi kekhawatiranya, permasalahan hidupnya. Dengan begitu setidaknya ia dapat membuat hatinya menjadi lega, “ Pungkasnya. (Tim)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku