Connect with us

Daerah

Gung Ronny, pengalaman ’98 itu adalah perjuangan keadilan agar hak kita didengar

Published

on

Gung Ronny bercerita saat dirinya berjuang tahun '98, duduk diatas gedung DPR di Senayan

GATRA DEWATA | DENPASAR | Menemui sosok I Gusti Agung Ronny Indrawijaya Sunarya (Gung Ronny) gampang -gampang susah, setelah bertemu dirinya, Ia begitu ramah menyapa awak media gatra dewata. Ia dikenal sosok yang berani dan tegas dalam melakukan keputusan, ini terbukti dari dirinya menyatakan keluar dari partai Nasdem yang membesarkan dirinya, Ia sosok yang jujur dalam mengungkapkan pandangannya terhadap apapun.

Ditanya soal fenomena Indonesia khususnya Bali, Ia tidak mau banyak komentar. Tetapi pandangannya berubah mengingatkan dirinya saat berjuang dulu sebagai perwakilan mahasiswa Bali dalam merebut kemerdekaan publik dari otoriter pemerintahan pada jaman itu. Krisis ekonomi yang melanda
Indonesia dan negara di Asia Tenggara pada 1997 memunculkan gerakan reformasi.

Dirinya yang merupakan aktivis ’98 dalam benaknya yang dia ungkapkan adalah, “Saya ingat dulu kondisi negara dengan ekonomi yang hancur, barang-barang pokok langka dan mahal, angka putus sekolah dan kemiskinan meningkat drastis dan ketimpangan sosial yang begitu besar, kolusi, korupsi dan nepotisme merajalela, kita harus bergerak. Maklum jiwa saya masih muda saat itu, “terangnya, Jumat (16/07/2021).

Gerakan reformasi menurutnya merupakan puncak ketidakpuasan dan kekecewaan masyarakat kepada pemerintah, yang gerakan itu dipelopori oleh mahasiswa yang mencuat pada tahun 1998. ” Sebenarnya kita malu menjadi pejabat yang diangkat oleh rakyat, tapi mengecewakan rakyatnya. Sepertinya sederhana kok keinginan rakyat, tercukupi makanan mereka, listrik dan air itu saya rasa cukup, “ungkapnya.

Kemudian ditanya soal apakah dirinya menyindir pemerintah? Ia menggelengkan kepalanya yang kita tangkap sebagai heran atau tidak menyindir, ” saya juga satgas covid-19 provinsi, saya malu kalo harus keras-keras kepada masyarakat saat kondisi seperti ini. Yang saya lihat mereka lagi memenuhi kebutuhan hariannya saja tidak lebih, “ungkapnya.

“Kita cerita masa lalu ajalah ya, jangan yang sekarang. Perjuangan masa lalu adalah perjuangan benar-benar karena rakyat sudah muak dengan aturan-aturan yang mencekik rakyat. Pemerintah yang sudah tidak peduli dengan rakyatnya, pemerintah yang seolah-olah menurut pada atasannya saja, asal bapak senang dan tidak melihat rakyatnya sengsara, “ungkap Gung Ronny.

Ia juga menceritakan setiap tanggal 20 mei adalah malam renungan, “malam suci bagi kita yang berjuang dulu. Aura perjuangan, suasana mencekam itu kembali hadir yang kadang memberi semangat bagaimana negara ini dibentuk, bagaimana negara ini lahir untuk memerdekaan dari penjajahan, saya sedikit trauma dengan kondisi itu, “tekannya.

Ditanya soal mahasiswa saat ini, Ia mengatakan mungkin karena jaman sudah berubah, ” Saya hanya ingin menyegarkan ingatan, kita berjuang dulu tahun 1998 itu adalah menuntut perbaikan ekonomi, tetapi berubah untuk mengganti kepemimpinan Nasional, “jelas tokoh yang baru saja diangkat sebagai ketua organisasi masyarakat Persada Pertiwi Nusantara (PPN).

Ditanya dari mana diri menyelam disana ia akan muncul, dimana lahir dari kerusuhan dia akan kembali dalam kondisi itu sebagai sebuah karmaphala, dirinya menolak menjawab itu, “Jangan saya diajak berandai-andai, saya bukan peramal. Dulu kita hanya berjuang, entah hidup atau mati yang pasti kita ingin perubahan, krisis ekonomi, krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah itu saja, agar hak-hak kita didengar, “kekehnya.

“Jadi jangan menganggap demonstrasi itu adalah hal tabu seperti yang diungkap oleh salah satu tokoh panutan masyarakat Denpasar, itu merupakan aspirasi kebebasan berpendapat di muka umum dan dijamin oleh Undang-undang. Mungkin saat ini tidak tepat karena kondisi pandemi covid-19, bukan tentang ajak mengajak. Tanpa demonstrasi mungkin kita tidak sampai kepada kondisi sekarang, kita masih berjuang, no drama brother, “sindirnya. (Ray)


Kebanggaan sebagai wartawan adalah selalu silahturahmi kepada semua pihak, tetap belajar dan selalu konfirmasi dalam pemberitaan yang adil dan berimbang.

Daerah

Satgas TMMD Ke 118 Kodim 1617/Jembrana Berikan Penyuluhan Pemeliharaan Ternak Sapi

Published

on

Jembrana – Pencapaian target sasaran dalam TMMD Ke 118 Kodim 1617/ Jembrana tidak hanya sasaran fisik melainkan sasaran non fisik pun harus tercapai dalam program tersebut. Tercapainya target sasaran fisik maupun non fisik tepat waktu merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam program TMMD ke 118 Kodim 1617/ Jembrana.

Saat berlangsugnnya penyuluhan cara beternak sapi yang diadakan di desa Banyubiru oleh Tim TMMD Kodim 1617 Jembrana

Guna mencapai target sasaran non fisik tersebut Kodim 1617/Jembrana menggelar penyuluhan di bidang peternakan kepada warga Banjar Berawansalak, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Penyuluhan yang berlangsung di Balai Banjar Berawan salak tersebut melibatkan Tim Penyuluh dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Rabu malam (27/09).

Selain warga Banjar Berawansalak, penyuluhan tersebut juga dihadiri oleh Pasiter Kodim 1617/Jembrana Kapten Inf Tri Winarto, Danramil 1617-01/Negara Kapten Inf I Nyoman Gde Andika, SH Perbekel Banyubiru Komang Yuhartono serta Kelian Banjar Berawansalak I Putu Sandiyasa. Dalam pencapaian target tersebut akan dilaksakan penyuluhan kepada warga secara bergantian di masing masing Banjar Desa Banyubiru sesuai jadwal yang telah direncanakan.

“Dalam memberikan penyuluhan kita libatkan narasumber dari lintas instansi sesuai dengan bidangnya masing masing,” Jelas Tri Winarto. Sementara itu, Muthohirin, S.Pt selaku narasumber mengatakan pentingnya penyuluhan peternakan diberikan kepada warga karena warga Berawansalak hampir setiap KK memiliki ternak terutama sapi. Dalam materi pemeliharaan ternak yang dibawakannya narasumber pun menjelaskan cara pemeliharaan ternak sapi.

“Selain pemeliharaan yang baik pemberian pakan yang baik akan juga menghasilkan pertumbuhan yang maksimal,” ucapnya. Selain hal tersebut, Narasumber juga menjelaskan kepada warga tentang sistem pemeliharaan ternak, program produksi sapi potong, program penggemukan cara pemberian pakan, program waktu perkawinan pada sapi, cara pemeliharaan kesehatan pada sapi, gejala umum sapi dalam kondisi sakit serta cara pemeliharaan pada anak sapi.

Diakhir penyuluhan, acara juga diisi dengan dilanjutkan tanya jawab serta pemberian 10 buah buku Sarasmuscaya oleh Pasiter Kodim 1617/Jembrana bagi warga yang bisa menjawab pertanyaan dari penyuluh.

Continue Reading

Daerah

Amok, Sosok Keterbelakangan Mental Yang Peduli Lingkungan

Published

on

Jembrana – Keterbelakangan mental tidak membatasi seseorang untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk orang banyak maupun lingkungan yang ada disekitarnya.

Begitu juga sosok pria yang akrab disapa Amok ini sangat begitu dikenal dikalangan masyarakat Lingkungan Baler Bale Agung Kecamatan Negara. Walau usia sudah mulai renta, waktu kesehariannya dihabiskan dengan berkeliling untuk menawarkan jasa pemungutan sampah toko maupun rumah tangga yang ada diseputaran Kelurahan Baler Bale Agung.

Keseharian Amok yang berkeliling membawa kereta sampah seputaran Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara

Amok yang tuna wicara ini tetap mendapat suport masyarakat dengan cara memanggil namanya ketika melihat Amok lewat dengan membawa kereta keranjangnya dan memberi sejumlah uang walaupun tanpa diminta.

Wah Nufan salah satu warga Baler Bale Agung saat dimintai keterangan terkait sosok Amok mengatakan dirinya merasa terbantu dengan keterbatasan waktu dan tempat untuk membuang sampah, ” Sangat terbantu ya karena kita juga sulit tempat untuk membuang sampah, ini juga tamparan keras kepada masyarakat luas, karena ketika banyak orang waras dan normal justru membuang sampah dengan sembarang, dia yang disebut keterbelakangan mental malah peduli kepada lingkungan terutama sampah,” ucap Wah Nufan.

Semoga apa yang dilakukan Amok menjadi inspirasi untuk kita semua untuk lebih peduli terhadap sampah maupun lingkungan yang ada di sekitar.

 

Continue Reading

Daerah

Bupati Jembrana Resmi Buka TMMD Ke 118 Kodim 1617 Jembrana Tahun 2023

Published

on

Jembrana – Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa yang disingkat TMMD hari ini (20/9) resmi dibuka Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang berlokasi di Lapangan MAN 3 Jembrana desa Banyubiru Kecamatan Negara.

Bupati Tamba saat mengecek kesiapan pasukan yang tergabung dalam program TMMD ke-118 tahun 2023

Kegiatan yang mengambil tema “Sinergi Lintas Sektoral Membangun Kemanunggalan TNI- Rakyat Semakin Kuat ” juga dihadiri beberapa petinggi instansi yang ada di Jembrana, Dandim 1617 Jembrana Letkol inf Teguh Dwi Raharja, semua komandan kodim se-Bali dan Danrem 163/WSA yang diwakili Kasrem Kolonel Inf Rusdiana Parma. Dalam sambutannya Bupati Tamba menyampaikan TMMD merupakan bentuk sinergitas TNI dan pemerintah kabupaten untuk membangun desa, “Tujuan TMMD selain mempercepat pembangunan desa juga merupakan wujud sinergitas dengan masyarakat dan semua komponen yang terjaga dengan baik, sebagai bentuk kemanunggalan yang akan mewujudkan masyarakat Jembrana yang bahagia,” Ucap Bupati Tamba.

Pembukaan secara resmi ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bupati Tamba dan penandatangan naskah sasaran fisik didampingi oleh Kasrem, Kasiren beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Jembrana, dilanjutkan kegiatan peninjauan Sasaran TMMD ke 118 Tahun 2023, oleh Rombongan, di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.

Selain pelaksanaan upacara pembukaan TMMD ke 118 Tahun 2023, Kodim 1617/Jembrana juga memberikan berbagai pelayanan kepada masyarakat Jembrana khususnya masyarakat Pebuahan dengan membuka berbagai Stand Pelayanan diantaranya ; Stand Pelayanan SIM, Stand Pelayanan KB, Stand Pelayana Kesehatan, Stand Pelayanan KTP, Stand UMKM, Stand Pasar Murah, Stand Posyandu.

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku