Mangku Bumi
DIVINE 5

“DIVINE 5”
Begitulah adanya manusia terlahir setelah semesta, namun di dalam badan wadagh manu’sa inilah sang Maha Hidup yang mewujudkan diri sebagai semesta raya itu “berkesadaran sempurna”
Terlahir telah menjadi semesta biologis mengandung lupa, guna membangkitkan kemaha sempurnaan miliknya, selanjutnya bergerak membangkitkan kekuatanMaha Cipta yang tertidur di tubuh manu’sa ini
“Kuna Dharma Lingga Ning -KunDaLiNi, kekuatan maha cipta Sejak Semula-Kuna” sebut saja cocoklogi
Membangkitkan kekuatan kuno yang dikenal dengan sebutan “Kundalini”, kekuatan maha hidup yang dapat menerbitkan matahari di barat, matahari di barat berarti Tha-Maha Dewa, atau KHA : matahari
kemakmuran, disebut juga sebagai KHA’MA’DUK : pemenuh segala keinginan
Badan wadagh tubuh manusia ini merupakan perangkat maha canggih, dan memiliki aturan khusus yang juga maha sempurna, mencegaj kemungkinan acak sebuah kebangkitan atau kondisi kebetulan/kecelakaan terbangkitnya kekuatan maha hidup yang maha dahsyat tersebut
Sekat-sekat aturan itu demikian sempurna dan paten, hanya dengan pelampauan wujud yang bisa menyempurnakan/penyeimbangan antara spirit holistik dengan spirit materi untuk membangkitkan kekuatan maha/maha sakti tersebut
Satya-Kesetiaan (rasa pengabdian)
Tidak ada secelahpun kemungkinan kebangkitan secara kebetulan, seluruh pembangkitan ini membutuhkan keteguhan satu upaya berkesinambungan atas evolusi berjenjang, dan kondisi kegelapan karma buruk kehidupan sebagai media hentakan spiritualitas
Melampaui wujud mencapai kosong “sebagai yang melihat di balik materi” itu satu-satunya jalan membuka simpul-simpul rahasia pengikat kekuatan maha dahsyat yang tertidur itu
“Sugih tanpa Bandha, Digdaya tanpa Aji, Nglurug tanpa Bala, Menang tanpa
Ngasorake”
Melampaui wujud sama dengan melampaui lupa, wujud sendiri mengandung lupa, lupa inipun sama kunci gembok maha canggih penahan bangkitnya kekuatan maha secara random
“Melampaui” guna mencapai kosong, yang kosong/murni melihat di balik materi itu mengamati seluruh jejak-jejak pengetahuan penciptaan,.yang terpatri di tubuh manusia ini, Sang Diri pada kemurnian mengamati wujudnya, pengamatan itu menggerakan kehendak hidup di atas kebijaksanaan, mengupayakan penyempurnaan wujud miliknya secara konstant tak tergoyahkan
Upaya ini sama dengan membangkitkan eksistensi “semesta-alit” di mulai dengan penataan kembali kesempurnaan kepala, badan, kaki,tangan dari sisi spirit, berbekal pengetahuan yang di baca dari tubuh itu sendiri melakukan penyempurnaan-penyempurnaam Yang di butuhkan, ini di sebut somya-perintah guna memaksimalkan tugas fungsi bekal lahirnya
Memaksimalkan fungsi tubuh-tubuh halus :
1) Raksa (naluri)
2) dewa (Budhi kecerdasan)
3) pancer (kesadaran dari yang terendah hingga yang tertinggi)
diawali oleh yang melihat di balik materi di akhiri oleh badan wadagh, awal-akhir , Ang-Ah, kelahiranya berkesadaran sempurna bukan lagi tentang penciptaan semesta raya, tetapi pada penyempurnaan semesta biologis guna penyelarasan, merangkai keterhubungan getaran hidup ke semesta raya, Uta Prota : meresap merangkai
Kehadiran badan kasar dengan kesadaran atas hidup’nya sebagai pancer ke muka bumi, memiliki empat saudara lahir, keempat saudara dan satu badan kasar ini adalah “lima sub level alam”, keempat mereka inilah para pembantu utama wujud hidup’NYA
“NYA” adalah “HIDUP” yaitu sumber dari Pancer/lanang sejati, yang hidup yang melihat di balik materi, yaitu raganta jati-diri sejati, sedang kesadaran sebagai mediator atau pancer, kesadaran dengan seluruh stratanya adalah pengendali keempat saudara lahir’nya,ketika diri telah mencapai inti atau pusat hidup pancer itu sendiri
Untuk berada di pusat pancer tidaklah mudah, untuk melampaui seluruh wujud bahkan harus melampaui kondisi pancer itu sendiri, melampui pancer harus menjadi kosong, yang berarti menjadi bodoh tidak tau apa-apa atau kosong tidak punya kendali atas wujud lahir dan atau atas kehidupan
Benar-benar kosong hanya sebagai yang hidup itu saja, melampaui segenap keterikatan pada materi, termasuk keterikatan pada kekuatan sakti-sakti tubuh, dan bahkan segenap yang berkaitan kehidupan materi yang memiliki karma yang kuat tersingkir, hingga sang diri benar-benar pada kondisi murni
Pun,
Kosong terbungkus tubuh bukan tidak ada apa-apa atau menyangka telah mencapai kedamaian sorga yang sesungguhnya atau kebudaan sekalipun, itu belum karena hidup di sorga sekalipun jika hati tidak tenang apalah gunaya
Tubuh yang di kendarai kekosongan itu sendiri memiliki perangkat penopang hidup, kondisi kosong murni itu harus di capai untuk menyempurnakan fungsi seluruh perangkat bekal lahirnya, berupa kecerdasan dewata tujuh cakra utama yang di porosi Sanghyang Pasupati berupa badan-badan halus, yang tidak lain catur sanak, yang ketika seluruhnya tunggal pada kesempurnaan seluruh pencernya menjadi “Kundalini”
Atlantia Ra

Mangku Bumi
Peringati Hari Pahlawan PEKAT IB Laksanakan Penanaman 100 Bibit Bakau

Denpasar – Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB)) DPW PEKAT IB Provinsi Bali kali ini mengadakan kegiatan yang sangat positif dalam rangka memperingati hari Pahlawan tahun 2023, di hutan Mangrove Tuban, Kamis /02/11/2023
Widodo Marmer SE, MMA selaku Sekretaris Wilayah PEKAT IB Provinsi Bali mengatakan Program kegiatan DPW PEKAT IB ini diiimplementasikan melalui program kegiatan penanaman bakau.
” Kami rencanakan tanggal 10 November sementara dari hitungan iklim tanggal 10 November itu air laut pasang atau tinggi, maka kegiatan di majukan pada hari ini tanggal 2 November kondisi air memungkinkan menanam bakau dengan mengundang teman – teman organisasi lain yang mau ikut dalam kegiatan ini “ucap Widodo Marmer SE, MMA
Lanjut Widodo Marmer, Kegiatan penanaman pohon bakau kali ini menyediakan 100 pohon bakau saja dan program akan terus berkelanjutan dan ini merupakan program PEKAT IB untuk melestarikan alam atau lingkungan.
Kegiatan ini juga turut serta ormas dan partai, terkait hal tersebut Widodo Marmer menjelaskan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran Rumah Tangga PEKAT IB pasal 7 bahwa PEKAT IB tidak ber afiliasi dengan atau kepada salah satu partai tetapi ada kegiatan di DPP Pusat yang sudah mendukung salah satu partai tetapi kami di DPW tidak mendukung siapapun dan kami murni memiliki tujuan membantu tanah air dan pemerintah melalui organisasi kemasyarakatan
Kami juga akan membantu TNI dan POLRI menjaga keamanan dalam pelaksanaan Pemilu yang akan datang , imbuh Widodo Marmer. (Ich)
Mangku Bumi
Ki Ageng Giring III, Royal Ambarrukmo Ajak Tamu Asal Bali Wisata Spiritual Desa Sodo

YOGYAKARTA – Perjalanan wisata spiritual yang dilaksanakan salah satu tamu Royal Ambarrukmo mendapatkan kisah unik dibelakangnya.
Pengertian tentang pariwisata spiritual juga pernah dikemukakan oleh Bali Travel News (2008) dalam Susanty (2009) di mana pariwisata spiritual merupakan salah satu kegiatan wisata minat khusus, yakni perjalanan wisata menuju tempat- tempat suci untuk melaksanakan kegiatan spiritual berupa sembahyang, yoga, meditasi dan lainnya.
Kali ini ke tempat yang dikeramatkan warga sekitar, Pesarean Ki Ageng Giring III di Sodo, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kisah ini diceritakan oleh Susilo seorang juru kunci makam Ki Ageng Giring III yang sudah 30 tahun.
” Ki Ageng Giring III merupakan keturunan dari Brawijaya IV dari raja Majapahit, yang beliau disuruh mengemban amanah mencari keberadaan wahyu yang pergi (oncat = hilang) dari kerajaan Pajang, ” ujarnya, Sabtu (24/06/2023).
Ki Ageng Giring III bersama dengan Ki Ageng Pemanahan, kemudian Ki Ageng Giring III bertapa di sekitaran wilayah Sodo lalu Ki Pemanahan di wilayah Kembang Lampir.
Lanjut bercerita, suatu saat Ki Ageng Giring III mendapat firasat untuk menanam sabut kelapa kering (Sepet aking) kemudian sabut tersebut tumbuh menjadi tunas kelapa yang dijaga oleh abdi dalem Ki Ageng Giring III yakni Bintulu Aji.
Lalu firasat kembali muncul, ia mengetahui bahwa barang siapa yang meminum air kelapa muda (degan) sekaligus (1 buah) habis akan menurunkan raja – raja tanah Jawa.
Pohon kelapa tersebut berbuah hanya 1 butir, siapapun dikisahkan tidak mampu memetiknya.
” Untuk memetik dari pohon itu harus menepuk batang pohonnya dan kemudian pohon itu akan menunduk dengan sendirinya dan bisalah diambil pleh Ki Ageng Giring III, ” lanjutnya bercerita.
Ki Ageng Pemanahan pun mendapat informasi tersebut dari Ki Sunan Kalijogo bahwa kelapa itu sudah dimiliki oleh Ki Ageng Giring III.
” Ki Ageng Pemanahan pun menuju arah kelapa tersebut yang ditandai oleh cahaya yang tegak lurus ke langit ”
Tidak disangka – sangka Ki Ageng Giring III yang mensucikan diri atau mandi besar di sungai yang meninggalkan buah kelapa tadi. Kemudian Ki Ageng Pemanahan sampailah ke tempat dimana kelapa itu disimpan lalu memaksa meminumnya walaupun sudah dicegah oleh istri dari Ki Ageng Giring III.
Kemudian saat Ki Ageng Giring III melihat air kelapa tersebut sudah habis, maka dikejarlah Ki Ageng Pemanahan dan menanyakan keturunan ke berapa agar keturunannya (Ki Ageng Giring III) dapat Mukti (Jawa = Makmur, Sansekerta = Bebas), agar kekuasaan tanah Jawa bisa bergantian dengan anak keturunannya, kondisi itu belum juga mendapat jawaban.

Jalan menuju Petilasan Gunung Pasar. (Sumber foto : Syaeful Cahyadi)
Konon singkat cerita di wilayah Desa Gunung Pasar (Petilasan Gunung Pasar) di Kecamatan Dlingo, Bantul ada 7 makam tiban (kijing pitu) misterius yang dipercaya sebagai tanda perjanjian antara Ki Ageng Pemanahan dengan Ki Ageng Giring III ihwal penerus tahta Kerajaan Mataram Islam.
” Walahualam kang mas nanti kelak keturunan ke 7 sampai ke 9 kelak keturunanmu akan menjadi raja tanah Jawa ”
Kemudian mendapatkan jawaban tersebut Ki Ageng Pemanahan melanjutkan perjalanan ke Alas (hutan) Mentaok (Bumi Mataram), kemudian Ki Ageng Giring III kembali ke wilayah Desa Sodo menyebarkan syiar Islam sambil menunggu kembali kapan keturunannya akan menjadi raja kelak.
” Itulah kisah singkat cerita sejarah paling sepuh dari Kerajaan Mataram Islam, yaitu disini, ” ujarnya mengakhiri. (Ray)
Mangku Bumi
Kobaborasi Biddokkes dengan Puskor Hindunesia, Bantu Kebutuhan Darah Sulinggih

DENPASAR – Relawan Manawa Dharma Puskor Hindunesia di Tabanan melakukan langkah cepat dalam upaya kemanusiaan. Dikabarkan seorang Sulinggih yang sedang dirawat di RSU Tabanan membutuhkan darah golongan O, segera dengan sigap informasi ini diteruskan ke tim PDDI Polda Bali dibawah pimpinan Kompol I Nyoman Rinda,A.Md.Kep dan A.A Gede Dalem Pemayun, SH.,MAP untuk ditindaklanjuti, Kamis (27/04/2023).
Kondisi ini dilakukan karena ketersediaan cadangan kantong darah di rumah sakit sangat minim.
Tidak membutuhkan waktu lama pihak PDDI Polda Bali bergerak dan akhirnya mendapatkan pendonor dengan segera. Bahkan tim PDDI Polda Bali langsung mengirim ambulance untuk jemput bola mendatangi pendonor agar darah yang dibutuhkan bisa cepat dimanfaatkan.

Ida Bagus Susena selaku Ketua Umum Puskor Hindunesia
“Terimakasih kepada Kapolda dan Kabiddokkes Polda Bali di bawah ke pemimpinan dr. Komang Nurada Mahardana, Sp.THT-KL yang sudah merespon cepat, apa yang kami butuhkan, utamanya untuk kebutuhan darah Sulinggih tersebut, ” ujar Ida Bagus K Susena selaku Ketua Umum Puskor Hindunesia.
Pelayanan cepat tanggap (emergency) ini merupakan sinergitas keberhasilan dari Puskor Hindunesia dengan pihak Biddokkes Polda Bali. Pelayanan ini merupakan layanan kesehatan bergerak (mobile healthy service) untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Tak hanya sebatas itu, dalam upacara besar seperti Bethara Turun Kabeh di Pura Besakih, BIDDOKKES Polda Bali dan Puskor Hindunesia juga melakukan pelayanan kesehatan dari tanggal 5-26 April 2023.
Dalam kesempatan audiensi Puskor Hindunesia dengan Kapolda Bali, Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, salah satu poin penting yang menjadi pembahasan adalah keberlanjutan dan perluasan jangkauan kerjasama organisasi swadaya keumatan Hindu tersebut dengan Polda Bali. Utamanya untuk bidang Sosial, Kemanusiaan, Kesehatan dan Pembinaan SDM Hindu.
Kapolda Bali sangat mengapresiasi hadirnya Puskor Hindunesia dalam 20 tahun ini melakukan pelayanan, pengabdian dan pemberdayaan umat Hindu.
“Kami siap akan memperluas kerjasama sosial dengan Puskor Hindunesia seperti kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu, bedah rumah dan juga pelayanan kesehatan”, tambah Irjen Pol.Putu Jayan Danu Putra, yang asli Bali juga.
Pihak humas Dekornas Puskor Hindunesia juga mengucapkan terima kasib kepada Kabiddokkes Polda Bali.

Dewa Sudarsana selaku pihak Humas Dekornas Puskor Hindunesia
” Terima kasih dr. Komang Nurada Mahardana Sp. THT – KL atas kebersamaannya dalam melayani anggota jaga dan masyarkat di karya Besakih kemarin, ” pungkas Dewa Sudarsana. (Ray)
-
Mangku Bumi4 years ago
HIDUP DHARMA
-
Daerah2 years ago
Seorang Ibu Muda Tewas Gantung Diri di Setra Buleleng
-
Daerah3 years ago
Biadab! Seorang Anak Bantai Ayah Sendiri Hingga Tewas
-
Daerah3 years ago
Telah Ditemukan Gudang Segala Mesin di Batubulan
-
Daerah3 years ago
Pelajar Tewas Adu Jangkrik di Jalur Air Sanih – Karangasem
-
Daerah3 years ago
Jangan Pernah Nginep di Menzel Ubud! Simak Kenapa.
-
Daerah4 years ago
DUNIA MAYA HEBOH, JRO DALEM SAMUDRA DAPAT PAWISIK PASANG PATUNG
-
News6 years ago
Indonesian Housekeeper Association (IHKA) Bali, Menggelar Talkshow dan Exhibition 2018.