Connect with us

Daerah

BANYU PINARUH DENGAN TIRTHA LANGSUNG DARI INDIA

Published

on


Gatra dewata | Mertasari | Sanur | Upacara Pelukatan Agung Banyu Pinaruh Minggu (8/12) di tepi Pantai Mertasari, Sanur di Denpasar selatan diikuti sekitar 5000 lebih pemedek dari berbagai penjuru pulau Dewata.

Pinandita Sanggrana Nusantara (PSN) Koordinatori Daerah Bali yang menggagas acara ini terbilang spesial, karena dipuput sembilan sulinggih lintas klan (Sarwa sadaka).

Pemujaan dalam upcara ini dipimpin Ida Rsi Bujangga Waisnawa Putra Sara Satya Jyoti dari Gria Bhuwana Dharam Santi.

Mereka yang ingin mengikuti upacara ini mulai berbondong-bondong datang sekitar jam 05.00 wita dini hari, dan berakhir pukul 11.00 wita, dikarenakan pagi menjelang matahari terbit adalah waktu yang cocok untuk mereka melakukan pengklukatan atau upacara membersihkan diri.

Sedangkan delapan lainnya adalah Ida Shri Mpu Dharma Sunu Gria Taman Pande Tonja, Ida Padanda Gede Kompyang Beji Gria Beji Taman Santi, Ida Pandita Mpu Upadyaya Nanda Tanaya Gria Reka Eka Santi, Ida Rsi Bujangga Waisnawa Putra Wirya Arda Nara Swara Gria Batur Bujangga Sari, Ida Pandita Mpu Jaya Ananda Yoga Gria Pasek Agung Tegal, Ida Padinta Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Griya Padukuhan Siddha Swasti, Ida Shri Mpu Dharma Agni Yoga Sogata Griya Taman Giri Chandra, serta Ida Pandita Mpu Dwidaksa Dharma Manik Kusuma.

Kali ini yang membuat unik upacara ini adalah menggunakan sembilan tirta suci yang salah satunya didatangkan langsung dari India.

“Tirta ini terdiri dari sembilan macam, tirta Gangga asli dari India. Kemudian ada tirta Siwa Baruna, tirta Baruna Gni, tirta Setra Gemana, tirta Wisnu Pancara, tirta Siwa Gni, tirta sanjiwani Ian tirta Buda, tirta Wana Gemana, dan tirta Marga Gemana,” jelas Ida Rsi Bujangga Waisnawa Putra Sara Satya Jyoti.

Beliau menutirkan bahwa penggunaan tirta suci ini merujuk kepada filosofi upacara Banyu Pinaruh, sebagai upaya penyucian diri.

Penyucian ini dipercaya dapat membawa berkah bagi umat yang melaksanakannya, mulai dari membantu kesembuhan dari penyakit hingga mendatangkan keberuntungan sampai dengan teduhnya pulau dewata yang mereka tinggali ini, karena konsep bhuana alit bhuana agung, yang artinya bila dalam diri terpancar kebersihan hati akan membuat vibrasi sekitarnya atau lingkungannya menjadi damai dan tentram.

Ida Rsi Bujangga memberikan wejangan bahwa berkaitan dengan makna penyucian, Pelukatan Agung ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran manusia untuk menjadi lebih baik dengan menggunakan sarana tirtha tersebut dan dengan kepercayaan dan kesadaran tersebut, maka niscaya akan memberi berkah.

“Upacara itu merupakan upaya memberi dampak agar manusia berpikir lebih baik,” tuturnya.

Dalam suasana hari suci Saraswati di era millenial saat ini, Ida Rsi Bujangga menghimbau agar generasi muda tidak membatasi diri untuk mempelajari ilmu pengetahuan, termasuk isi lontar, Ini mengingat masih banyak yang menilai bahwa mempelajari lontar adalah hal pingit (sakral).

Menurutnya, bahwa sangat disayangkan isi lontar yang maha penuh dengan pengetahuan hanya di upacara tanpa diketahui isi dan makna yang terkandung di dalamnya.

Beliau menginginkan agar Ke depannya generasi muda dapat menekuni ilmu pengetahuan dalam berbagai hal yang khususnya berkaitan dengan filosofi upacara-upacara di Bali agar tidak hanya bisa melaksanakannya tetapi mereka menjadi tahu apa itu maksud dan tujuan dari semua aktivitas yadnya yang ada di Bali ini.

Pinandita I Wayan Dodi Arianta yang sebagai Ketua Panitia Palukatan Agung Banyu Pinaruh hari ini, menerangkan bahwa rangkaian upacara ini diawali prosesi ngarga tirta, dilanjutkan dengan mareresik dan prosesi mendak tirta ke tengah laut.

“Tengah malam kemarin, kami telah meletakkan botol kosong di tengah lautan. Sekarang tirta tersebut dipendak dari laut menuju ke darat, yang disebut tirta nirmala atau tirta kamandalu. Kata dia, tradisi ini dilaksanakan di sumber mata air. Di india upacara ini dikenal dengan Kumbamela yang sangat menggaung di dunia. (Ray)

*MENDAK – Para pemangku saat melakukan upacara mendak tirta di Pantai Mertasari. Tirta ini kemudian dilarutkan bersama tirta lainnya, untuk diberikan kepada umat.


Daerah

Prospek Bisnis Tinggi, 315 Residence Hadirkan Hunian Berkelas

Published

on

By

Hunian sewa ekslusif 315 Residence Pemogan Denpasar Selatan

DENPASAR – Potensi kebutuhan bisnis penyewaan tempat tinggal jangka waktu tertentu disekitaran wilayah Denpasar masih tinggi, dimana kecendrungan wisatawan mencari tempat tinggal bulanan dengan biaya yang kompetitif jika dibandingkan dengan hotel masih menjadi pilihan sebagian orang.

Peluang yang menjanjikan ini ditangkap oleh Wayan Sugita, seorang warga lokal yang menggeluti bisnis usaha penyewaan tempat tinggal siap huni, dengan meresmikan lokasi hunian baru yang dinamakan 315 Residence, berlokasi di Jl Gelogor Indah 1A Pemogan Denpasar Selatan (16/03/2024)

Pemilik 315 Residence, I Wayan Sugita saat memberikan wawancara ke awak media

Ditemui disela-sela kegiatan upacara peresmian hunian baru ini, dirinya menyampaikan bahwa ini adalah lokasi kedua dari usaha penyewaan hunian ekslusif yang dimilikinya.

Di lahan seluas 1.100 m2 ini, dirinya membangun hunian cantik sebanyak 17 kamar dimana alokasi 45% lahannya diperuntukan bagi halaman terbuka hijau, dengan memanfaat bahan-bahan yang bisa didaur ulang dan dilengkapi kolam renang.

“Kami menerapkan pola Go Green, dengan menempatkan banyak tanaman hijau dihalaman dan menggunakan banyak ornamen kayu sehingga menambah sejuk dan menghadirkan suasana estetik dengan fasilitas hunian dan service yang setara hotel bintang 4,” demikian disampaikannya.

Suasana 315 Residence dengan konsep Go Green yang asri dikombinasikan dengan ornamen kayu yang estetik

“Prospek bisnis rumah hunian seperti ini masih tinggi, dengan melihat lokasi dan segmen pasar yang ada, saat ini bookingan kamar kami sudah mencapai 80% dan kami berencana akan membuka lagi cabang ke 3 hunian sewa seperti ini diarea Jimbaran pada bulan Desember mendatang,” pungkasnya. (E’Brv)

Continue Reading

Daerah

Sambut Ngembak, Ribuan Pengunjung Padati Pantai Rening, Pengunjung: Penataan Parkir Kacau

Published

on

Jembrana – Antusiasme warga Jembrana khususnya kecamatan Negara usai perayaan hari suci Nyepi untuk melakukan penglukatan di Pantai Rening sangat tinggi pada selasa pagi (12/3).

Terlihat dari ribuan warga memadati pantai Rening sejak pukul enam pagi. Sayangnya antusiasme pengunjung tidak dibarengi dengan pengelolaan tempat yang bagus yang terkesan kumuh, masih nampak di beberapa titik sampah-sampah berserakan dan beberapa fasilitas penunjang sudah mulai tidak terplihara.

Nampak puluhan pengunjung tidak bisa memasuki area parkir pantai Rening pada selasa (12/3/2024)

Selain sampah, pengelolaan parkir yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) desa Baluk terkesan tidak terkoordinir dengan baik. Dari pantauan media Gatra Dewata di lokasi, hanya nampak petugas parkir yang berjumlah 3 orang hanya berfokus di pintu masuk tiket tanpa adanya petugas lain yang ikut menata parkiran. Ratusan pengunjung nampak terkena macet baik dari setelah pintu masuk dan keluar pantai.

Salah satu pengunjung yang tidak mau disebut namanya mengatakan sangat kecewa dengan pengelolaan pantai,” Penataan parkiran sangat buruk, tidak ada yang menata parkir, saya sudah 30 menit tidak bisa keluar, kendaraan diam ditempat tidak bisa masuk ataupun keluar, dan tahun kemarin juga saya mengalami hal yang sama,” Ucapnya kecewa.

I Ketut Sudiasa selaku penjaga tiket masuk pantai mengaku kewalahan, ” Kita hanya ditugaskan bertiga saja, jadi hanya fokus di pintu masuk, ketua Bumdes harusnya memakai perbantuan seperti dulu kerja sama dengan pecalang,”Ujar Sudiasa.

 

Continue Reading

Daerah

Termotivasi Dr. Aqua Dwipayana, Bhayangkari Polairud Teteskan Air Mata

Published

on

 JAMBI – Bhayangkari Direktorat Kepolisian perairan dan Udara Polda Jambi ikuti kegiatan peningkatan Kemampuan Komunikasi oleh Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional. (01/03/24)

Kegiatan dilaksanakan di Hotel O2 Weston Jambi, dan diikuti oleh personel Ditpolairud Polda Jambi dan Satpolairud Polres serta Bhayangkari Polairud.

Ibu-ibu berpakaian merah muda ini sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini, Ny. Sulis Agus istri dari Kombes Pol Agus Tri Waluyo Dirpolairud Polda Jambi mengatakan “ iya.. kami memang betul-betul bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini, jarang-jarangkan bisa bertemu dengan seorang motivator nasional” ungkapnya.

Dalam materinya, Dr. Aqua Dwipayana menceritakan tentang kisah-kisah tentang kehidupan yang inspiratif, banyak hal yang ia ceritakan dan sebagianya adalah kisah nyata dari kehidupan seorang Dr. Aqua Dwipayana.

Saat menceritakan tentang kisah inspiratif tiba-tiba Dr. Aqua Dwipayana terfokus kepada ibu-ibu Bhayangkari yang terlihat seperti melinangkan air mata, lalu beliau meminta kepada ibu-ibu Bhayangkari untuk menceritakan tentang permasalah hidup ataupun sesuatu yang dikhawatirkanya, pada saat itulah situasi haru menghiasi jalanya kegiatan tersebut.

Dirpolairud Polda Jambi mengatakan” sebagaimana yang kita saksikan pada acara tadi, ternyata dengan diadakan Acara semacam ini dapat meringankan beban pikiran kita semua, kita lihat tadi dimana para ibu Bhayangkari dapat menceritakan apa yang menjadi kekhawatiranya, permasalahan hidupnya. Dengan begitu setidaknya ia dapat membuat hatinya menjadi lega, “ Pungkasnya. (Tim)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku